Sekjen PBB Serukan Penanaman Modal Dalam Pendidikan

id Sekjen PBB Serukan Penanaman Modal Dalam Pendidikan

PBB, New York, (Antara/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu (18/9), menyerukan penanaman modal pada bidang pendidikan, yang ia katakan "penting" untuk menempa kewarganegaraan global dan membangun masyarakat yang damai. "Setiap anak lelaki dan anak perempuan layak menerima pendidikan yang berkualitas dan mempelajari nilai-nilai yang akan membantu mereka tumbuh menjadi warganegara global di dalam masyarakat yang punya toleransi dan menghormati keragaman," kata Ban pada Hari Perdamaian Internasional di Markas PBB, yang jatuh pada 21 September. Satu hadiah dari Jepang untuk PBB, Bel Perdamaian, dibeli dari uang receh yang disumbangkan oleh anak-anak dari 60 negara. Bel itu telah dibunyikan setiap tahun sebagai tradisi sejak 1981, ketika Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) menetapkan Hari Perdamaian tersebut. Tema peringatan tahun ini adalah "Pendidikan bagi Perdamaian". Dalam acara yang diiringi suara bel, Sekretaris Jenderal PBB itu mengutip kata-kata Malala Yousufzai --siswi Pakistan yang ditembak oleh Taliban karena bersekolah-- "Satu guru, satu buku, satu pen, dapat mengubah dunia." Ban juga menekankan perlunya untuk menemukan penyelesaian bagi konflik saat ini, terutama krisis yang berkepanjangan di Suriah, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis. Lebih dari 100.000 warga sipil telah tewas dan jutaan orang jadi pengungsi akibat krisis di negara Teluk itu. Di dalam pesan resminya untuk memperingati Hari Perdamaian Internasional, Ban mengatakan Hari itu adalah "waktu untuk merenung --hari ketika kita menyampaikan kembali kepercayaan kita pada tanpa kekerasan dan menyerukan gencatan senjata global". Pemerintah dan mitra pembangunan sedang berusaha membuat setiap anak bisa bersekolah dan memberi mereka bekal bagi kehidupan pada Abada 21. "Tapi kita hru berbuat lebih banyak --jauh lebih banyak-- lagi," katanya. Ia menambahkan, "Lima-puluh-tujuh juta anak masih tak memperoleh pendidikan. Jutaan lagi memerlukan sekolah yang lebih baik." (*/sun)