Padang (ANTARA) - Universitas Andalas melalui penelitian yang dilakukan Ariadi Hazmi, Muhammad Imran Hamid, Rudy Fernandez, Hanalde Andre, Rizki Wahyu Pratama, dan Primas Emeraldi mengungkap temuan menarik mengenai hubungan antara kilat dan beberapa parameter cuaca di Padang dalam rentang waktu 2016 hingga 2020.
Penelitian ini berfokus pada korelasi antara kilat dengan beberapa parameter cuaca utama seperti curah hujan, kelembaban udara, suhu udara, dan angin. Data diperoleh dari dua electric field mills (EFMs) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat kejadian kilat tertinggi terjadi pada November khususnya selama musim hujan. Koefisien korelasi antara kilat dan curah hujan selama musim hujan dan kemarau adalah 0,52 dan 0,26 secara berturut-turut. Selain itu, koefisien korelasi antara kilat dengan kelembaban udara, suhu udara, dan angin selama musim hujan dan kemarau adalah 0,25, 0,06, 0,15, dan -0,45, 0,25, -0,02 secara berturut-turut.
Hasil penelitian yang menunjukkan hubungan kuat antara kilat dan curah hujan, khususnya selama musim hujan, memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pola cuaca di Padang, Sumatra Barat. Ditemukannya korelasi positif sebesar 0,52 antara kilat dan curah hujan selama musim hujan menandakan bahwa fenomena kilat cenderung meningkat seiring dengan peningkatan intensitas hujan.
Musim hujan yang mencapai puncaknya pada bulan November menjadi periode yang paling menonjol untuk aktivitas kilat. Fenomena ini tidak hanya memiliki dampak signifikan terhadap aspek meteorologis, tetapi juga berpotensi memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Padang.
Tingginya frekuensi kilat selama musim hujan bisa menjadi pertimbangan penting bagi para pemangku kebijakan dan penanggung jawab bencana untuk merancang strategi mitigasi risiko yang lebih efektif. Ketika curah hujan menjadi variabel utama yang memengaruhi frekuensi kilat, pemahaman lebih lanjut terhadap pola curah hujan dan perubahan iklim di wilayah ini menjadi semakin penting.
Temuan ini dapat membantu dalam merancang kebijakan adaptasi iklim yang lebih baik serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi risiko yang terkait dengan cuaca ekstrem. Selain itu, korelasi yang positif antara kilat dan curah hujan membuka peluang bagi penelitian lanjutan dalam domain ilmu meteorologi.
Menelusuri faktor-faktor spesifik yang memicu kilat selama periode hujan dapat memberikan wawasan lebih mendalam tentang dinamika cuaca lokal. Hal ini dapat membuka pintu untuk pengembangan model prediktif yang lebih akurat, memungkinkan pemberian peringatan dini yang lebih efisien terhadap potensi bahaya kilat.
Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya menggambarkan fenomena alam yang menarik di Padang, tetapi juga memiliki implikasi penting terhadap penanganan risiko bencana, adaptasi iklim, dan pengembangan ilmu meteorologi. Sebagai hasil dari upaya bersama peneliti dari Universitas Andalas, penemuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah ini.
Inilah langkah awal yang signifikan dalam menggali lebih dalam tentang rahasia cuaca di Padang, dan penelitian ini memberikan pijakan bagi penelitian selanjutnya yang dapat membawa manfaat lebih lanjut bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan.
Penulis adalah akademisi dari Departemen Teknik Elektro Universitas Andalas Rudy Fernandez.
Berita Terkait
KAI Sumbar tingkatkan pengawasan jalur KA hadapi musim hujan
Jumat, 6 Desember 2024 19:33 Wib
Kamis, waspada hujan petir di sebagian besar wilayah Indonesia
Kamis, 5 Desember 2024 9:24 Wib
BMKG prakirakan sebagian besar daerah diguyur hujan pada Selasa
Selasa, 3 Desember 2024 6:01 Wib
BMKG perkirakan hujan beserta petir akan basahi sejumlah kota besar
Senin, 2 Desember 2024 9:06 Wib
BMKG prakirakan cuaca sebagian besar wilayah Indonesia diguyur hujan
Minggu, 1 Desember 2024 8:34 Wib
BMKG prakirakan sejumlah kota besar di Indonesia diguyur hujan
Sabtu, 30 November 2024 8:31 Wib
BMKG peringatkan potensi hujan di sebagian besar kota di Indonesia
Jumat, 29 November 2024 6:41 Wib
BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan saat pilkada serentak
Rabu, 27 November 2024 9:29 Wib