Batam Perbanyak Pasokan Pangan Lokal Hindari Impor

id Batam Perbanyak Pasokan Pangan Lokal Hindari Impor

Batam, (Antara) - Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menyatakan pemerintah daerah setempat akan memperbanyak pasokan pangan lokal dari kota lain di Indonesia untuk menghindari ketergantungan pada produk impor. "Pasokan dari lokal, yang dari luar hanya yang dari dataran tinggi saja, seperti wortel dan brokoli," kata Wali Kota usai menghadiri Batam Sea Eagle Boat Race di Batam, Minggu. Menurut dia, Batam tidak akan mengalami krisis produk pangan meski importir sudah menghentikan pemasukan pangan dari luar negeri karena tidak mampu membayar kelebihan nilai mata uang akibat menurunnya nilai rupiah. Untuk menghindari ketergantungan pada impor, kata Wali Kota, Pemerintah juga akan terus membina peternak lele agar produktivitasnya meningkat, apalagi kebutuhan lele di Batam tinggi, sampai 50 ton per hari. Ia memastikan tidak ada impor lele. Jika pun ada lele asal Malaysia yang beredar di Batam, itu ilegal. "Karantina tidak akan mengizinkan impor. Kalau ada, itu ilegal," kata dia. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Provinsi Kepri Said Jafar mengatakan bahwa pihanya akan memasok sayur dan kebutuhan pangan warga Kota Batam dari Bintan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor. "Bintan ada sayur, bisa dipasok ke Batam," kata Said Jafar. Meski produksi sayuran di Bintan belum terlalu besar, dia menegaskan bahwa Pemerintah akan terus berupaya agar produktivitas meningkat hingga bisa untuk memenuhi kebutuhan pasokan, terutama Batam. Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani meminta seluruh masyarakat mengurangi produk impor dan memperbanyak mengonsumsi produk lokal. "Kurangi impor, perbanyak beli dari Jabodetabek dan daerah lain di Indonesia. Cintailah produk dalam negeri," kata Gubernur. Ia meminta warga Kepri melepas ketergantungan impor. Dengan begitu, daya beli masyarakat juga meningkat hingga menekan inflasi. Senada dengan Gubernur, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kepulauan Riau Harry Azhar Azis. Dia meminta warga Batam lebih banyak mengonsumsi produk logal agar tidak terlalu tergantung pada impor. Menurut dia, hal itu lebih baik ketimbang Batam terus-menerus tergantung pada impor. Apalagi, kini 80 persen kebutuhan pangan kota itu diimpor dari luar negeri. Dengan menghentikan ketergantungan impor, dia berharap dapat menggairahkan produksi dalam negeri hingga mampu memenuhi kebutuhan sendiri. (*/jno)