LLDIKTI jelaskan pencabutan izin prodi perguruan tinggi swasta Sumbar

id LLDikti x,padang,izin program studi,perguruan tinggi

LLDIKTI jelaskan pencabutan izin prodi perguruan tinggi swasta Sumbar

Kepala LLDIKTI Wilayah X Afdalisma. (ANTARA/Muhammad Zulfikar).

Padang (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X menjelaskan alasan pencabutan sejumlah izin program studi (prodi) pada perguruan tinggi swasta di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Pertama, karena memang mahasiswanya tidak ada," kata Kepala LLDIKTI Wilayah X Afdalisma di Padang, Rabu.

Afdalisma menyebutkan terdapat tujuh prodi di Universitas Islam Sumatera Barat yang dicabut. Pertama, Pendidikan Matematika Program Sarjana dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Program Sarjana.

Berikutnya Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Program Sarjana, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Sarjana, Agroteknologi Pertanian Program Sarjana dan Sosial Ekonomi Pertanian Program Sarjana.

Selain Universitas Islam Sumatera Barat, LLDIKTI Wilayah X juga menyerahkan izin pencabutan izin pembukaan Prodi Keperawatan Program Sarjana pada Stikes Dharma Landbaw yang berada di Kota Padang.

Ia menjelaskan minimnya jumlah mahasiswa di suatu program studi otomatis menjadi beban bagi perguruan tinggi, termasuk pula bagi LLDIKTI Wilayah X, karena terkait pelaporan kepada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

Setiap program studi di perguruan perguruan tinggi berkewajiban mengirimkan laporan kepada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, termasuk beban kerja dosen dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, lanjutnya, kebijakan pencabutan izin program studi terhadap perguruan tinggi swasta yang tidak memiliki mahasiswa merupakan langkah yang paling tepat.

"Jadi sebaiknya ditutup dan dihadirkan program studi yang tidak jenuh, misalnya program studi bidang digital, bisnis, dan lainnya," ujar Afdalisma.

Secara umum 222 perguruan tinggi di bawah naungan LLDIKTI Wilayah X memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Dari empat provinsi, Sumatera Barat menyumbang perguruan tinggi paling, banyak diikuti Riau, Jambi, dan terakhir Kepulauan Riau (Kepri).

"LLDIKTI melihat mereka (perguruan tinggi) terkendala jumlah mahasiswa," jelas dia.

Bahkan, di Kota Padang, beberapa perguruan tinggi yang dinilai sudah mapan masih terkendala mencari atau menjaring mahasiswa saat tahun ajaran baru.