BI: Inflasi di Sumbar dipengaruhi cabai merah hingga tiket pesawat

id Bank Indonesia Sumbar,Padang,Sumbar,inflasi

BI: Inflasi di Sumbar dipengaruhi cabai merah hingga tiket pesawat

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Endang Kurnia Saputra (ANTARA/Mario SN)

Padang (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Endang Kurnia Saputra mengatakan tingkat inflasi di provinsi itu dipengaruhi harga cabai merah, bawang merah hingga tiket pesawat.

"Ketiga komoditas ini yang harganya terus membandel. Kami terus berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar dalam menekan angka tersebut dengan melakukan serangkaian upaya bersama," kata dia di Padang, Selasa.

Naiknya harga cabai merah dan bawang merah serta telur jelang masuknya bulan Ramadan 1444 Hijriah, katanya harus menjadi perhatian bersama.

Ia mengatakan BI Perwakilan Sumbar telah bekerja sama dengan Pemprov Sumbar dengan membuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang dicanangkan beberapa waktu lalu.

Bank Indonesia Perwakilan Sumbar telah menjembatani dengan Pemprov Jawa Tengah untuk menambah kebutuhan cabai merah di Sumbar sehingga harga tetap tidak melambung tinggi.

Sementara untuk rencana jangka panjang, BI bersam Pemprov Sumbar menyuplai bibit cabai hingga alat produksi pertanian kepada petani yang ada di 19 kota dan kabupaten di Sumbar.

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diharapkan dapat memitigasi kenaikan harga pangan tetap terjaga stabil, memperkuat ketahanan pangan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung terwujudnya Sumatera Barat madani, unggul dan berkelanjutan.

Ia menjelaskan GNPIP Sumatera Barat tahun 2023 dilakukan dengan semangat sinergi dan kolaborasi bersama pemerintah daerah melalui beberapa inisiatif dan empat program utama penguatan komitmen yaitu yang pertama adalah Gerakan Sumbar Gempur Inflasi, melalui Gerakan inisiatif Komunitas Peduli Inflasi, Komunitas Milenial Peduli Inflasi, dan Sekolah Peduli Inflasi.

Kedua, Sinergi Penguatan Distribusi melalui kerjasama antar Sumatera Barat dengan Kepulauan Riau kerja sama intra daerah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Kepulauan Mentawai serta pesantren pendukung efisiensi distribusi yaitu kerjasama toko pengendali inflasi pondok pesantren dengan Bulog.

Ketiga adalah Sinergi Pelaksanaan Pasar Murah melalui kerjasama pelaksanaan pasar murah antar Bank Indonesia dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Sumatera Barat.

Keempat adalah Pertanian Sumatera Barat Naik Kelas melalui penyaluran bantuan alsintan dan saprodi kepada Kelompok Tani, implementasi digital farming, serta inisiatif pesantren pendukung ketahanan pangan.