Kapolda minta personel lakukan perbaikan untuk tingkatan pelayanan kepada masyarakat

id Polda Sumbar,Padang,Sumbar

Kapolda minta personel lakukan perbaikan untuk tingkatan pelayanan kepada masyarakat

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono (ANTARA/HO Polda Sumbar)

Padang, (ANTARA) - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono meminta personel kepolisian di daerah setempat terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Irjen Pol Suharyono di Padang, Jumat meminta agar selalu merespon setiap kegiatan kepolisian di Sumbar yang ada di media sosial dengan cara memberikan komentar atau memberikan tanda jempol dan harus merespon telpon 110 dari masyarakat.

"Kalau tidak ditanggapi akan masuk ke 110 Mabes Polri sehingga akan mengurangi penilaian kepada Polda Sumbar," kata dia.

Ia juga meminta agar setiap kegiatan yang membutuhkan anggota Polri, agar dihadiri dan jangan diwakilkan, karena selama ini ada sumbatan komunikasi masyarakat dengan Polri.

"Sehingga saat ini harus dibuka selebar lebarnya untuk audiensi dengan masyarakat," terangnya.

Selain itu personel harus mempedomani tiga budaya malu, malu datang terlambat, malu pulang lebih awal dan malu tidak masuk kantor.

Terkhusus anggota yang di fungsi intelijen harus bisa melakukan penyelidikan dengan baik, dan reserse harus profesional dalam penyidikan.

"Untuk kegiatan Restorasi Justice (RJ) bisa dilakukan karena hasil koordinasi yang baik," kata dia.

Dalam melaksanakan tugas di tengah masyarakat ada tiga pedoman pelayanan kepada masyarakat, yaitu pada saat menegakkan hukum Polisi harus diposisi satu klik di atas masyarakat. Pada saat bekerja sama Polisi harus sejajar dengan masyarakat.

"Ketika melayani Polisi harus berada satu klik di bawah masyarakat karena polisi berkedudukan sebagai pelayan," kata dia.

Kapolda mengajak personel untuk selalu mensyukuri apa yang sudah didapatkan karena keinginan orang mati ketika akan dihidupkan lagi maka hanya ada dua perbuatan, yaitu ingin berbuat baik dan bersedekah.

"Jadi polisi itu melaksanakan amar makruf nahi mungkar," katanya.

Ia berpesan personel harus mensyukuri menjadi polisi, polisi juga bisa menjadi kiyai tapi kiyai tidak boleh jadi polisi. Polisi dalam rangka tugas dapat masuk kesemua tempat termasuk tempat maksiat, polisi memiliki kewenangan atas nama negara dan Undang-undang.

"Bersyukurlah kita menjadi polisi di Sumbar, yang aman situasi kamtibmas sehingga banyak waktu luang untuk melakukan kegiatan lain," kata dia

Selain itu , lanjutnya dalam berkehidupan di negara Indonesia itu harus berpedoman Pancasila sebagai dasar negara dan landasan konstitusional Undang-undang Dasar 1945.

Polri mempunyai 8 program Quick Wins Presisi yakni meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui media sosial, mengoptimalisasi pelayanan publik, pengembangan sumber daya manusia unggul dan perbaikan interaksi polisi dan masyarakat di jalan atau area publik.

Kemudian mengoptimalkan pemolisian masyarakat, meningkatkan sinergitas TNI-Polri, penerapan budaya integritas dan antikorupsi, respons problem akut, digitalisasi penegakan hukum lalu lintas;

"Saya meminta kepada seluruh personel di jajaran Polda Sumbar agar mempedomani serta melaksanakannya dengan baik," kata dia. (*)