Tiga Pembicara Tampil Dalam Sarasehan Taksu Keris

id Tiga Pembicara Tampil Dalam Sarasehan Taksu Keris

Denpasar, (Antara) - Tiga pembicara akan tampil dalam Sarasehan mengusung tema "Memaknai Taksu Keris Bali dalam Keragaman" serangkaian peringatan Hari Tumpek Landep, persembahan khusus untuk keris pusaka. "Ketiga pembicara itu, dua di antaranya guru besar," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, I Wayan Gatra, di Denpasar Selasa. Ia mengatakan, sarasehan sehari yang berlangsung Kamis (22/8) melibatkan sekitar 100 peserta dari berbagai elemen masyarakat, seniman, budayawan, pencinta keris, akademisi, mahasiswa dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Kota Denpasar. Para pembicara terdiri atas Prof Dr I Wayan Dibia, MA guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dengan makalah "Konsep dan makna taksu dalam keris pusaka". Prof Dr Ir Tjokorda Nindya Putra, guru besar Universitas Udayana tampil dengan makalah "Keris Pusaka, material bahan dan basis teknologi dalam pembuatan dan perawatan". I Wayan Gatra menambahkan, selain itu juga tampil budayawan dan seniman andal Drs Ida Wayan Granoka yang juga pengelola Sanggar Maha BAjra Sandhi dengan kertas kerja berjudul Kirab Keris Pusaka, representasi keragaman keagungan dan integrasi Nusantara. Bertindak sebagai moderator Dr Ida Bagus Rai Putra, M.Hum, dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana. I Wayan Gatra menjelaskan, sarasehan merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan memperingati Hari Tumpek Landep yang dirayakan umat Hindu setiap enam bulan (210) hari sekali. Kegiatan lainnya adalah pameran keris nusantara, kirab keris, peluncuran buku berjudul "Jelajah Keris Bali" dan pameran para seniman dan perajin pembuat keris yang berlangsung selama tiga hari, 20-22 Agustus di Museum Bali, jantung kota Denpasar. (*/sun)