Sekitar tujuh jam macet akibat longsoran, Jalan Padang-Kerinci sudah bisa dilalui
Padang Aro (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, telah membersihkan longsoran material yang menimbun badan jalan nasional Padang-Kerinci, Jambi, di daerah Letter W, Nagari Lubuk Gadang Tenggara, daerah itu, Selasa. Arus lalu lintas Padang-Kerinci sempat macet sekitar tujuh jam akibat longsoran itu.
"Kami menerima laporan awalnya pohon tumbang sekitar pukul 22.00 WIB. Sesampainya di lokasi, ternyata tanah longsor sehingga harus kembali untuk mengambil alat berat," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Solok Selatan Romi Aprijal di Padang Aro, Selasa.
Tanah longsor yang berasal dari tebing itu menimbun jalan sepanjang 10 meter dan mengakibatkan arus lalu lintas Kerinci - Padang terhenti untuk sementara waktu.
Setelah bekerja kurang lebih selama satu jam, BPBD akhirnya bisa membuka jalan sekitar pukul 04.15 WIB. "Alat berat sampai ke lokasi longsor sekitar pukul 03.00 WIB, sejam kemudian kendaraan bisa kembali jalan," ujarnya.
Longsor yang terjadi di daerah Pondok Pisang Jorong Letter W, Nagari Lubuk Gadang Tenggara, Kecamatan Sangir akibat hujat lebat yang melanda itu pada Senin (27/2).
Dalam beberapa hari ini hujan sering melanda Solok Selatan. BPBD setempat mengingatkan warga yang berada di lokasi rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaanya.
Sejumlah lokasi rawan longsor yang perlu waspada masyarakat seperti Bukit Manggis yang berada diantara Sangir dan Lubuk Malako. Kemudian di daerah Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batanghari.
Kemudian di daerah Letter W, Kecamatan Sangir. Dan sepanjang Balu-Ulu Sulit di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.
"Kalau untuk banjir, sudah mulai berkurang setelah adanya normalisasi sungai yang selama ini penyebab banjir," katanya.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan pada tahun ini akan membuat dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) agar upaya-upaya penanggulangan bencana lebih terencana, terarah, dan terintegrasi.
Rencana Penanggulangan Bencana ini akan menjadi acuan dalam penanggulangan bencana, mulai dari pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, transisi darurat ke pemulihan hingga ke rehabilitasi dan rekonstruksi.
Solok Selatan, daerah pemekaran Kabupaten Solok, memiliki banyak perbukitan yang rawan dengan pergerakan tanah.
Kabupaten yang memiliki pagar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) itu dialiri puluhan sungai besar dan kecil sehingga memiliki ancaman bencana hidrometeorologi.
Salah satu kecamatan di kabupaten yang berbatasan dengan Kerinci, Jambi, ini berada di kaki Gunung Kerinci, yang berpotensi mendapat ancaman dari erupsi gunung api aktif tertinggi di Asean ini.
Solok Selatan juga memiliki potensi bencana gempa bumi karena dilintasi Segmen Sesar Suliti dengan ujung utara segmen berada pada Danau Diatas dan Danau Dibawah di Kabupaten Solok. Sesar ini menelusuri lembah Sungai Suliti ke tenggara hingga anak-anak Sungai Liki di barat laut Gunung Kerinci.
"Kami menerima laporan awalnya pohon tumbang sekitar pukul 22.00 WIB. Sesampainya di lokasi, ternyata tanah longsor sehingga harus kembali untuk mengambil alat berat," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Solok Selatan Romi Aprijal di Padang Aro, Selasa.
Tanah longsor yang berasal dari tebing itu menimbun jalan sepanjang 10 meter dan mengakibatkan arus lalu lintas Kerinci - Padang terhenti untuk sementara waktu.
Setelah bekerja kurang lebih selama satu jam, BPBD akhirnya bisa membuka jalan sekitar pukul 04.15 WIB. "Alat berat sampai ke lokasi longsor sekitar pukul 03.00 WIB, sejam kemudian kendaraan bisa kembali jalan," ujarnya.
Longsor yang terjadi di daerah Pondok Pisang Jorong Letter W, Nagari Lubuk Gadang Tenggara, Kecamatan Sangir akibat hujat lebat yang melanda itu pada Senin (27/2).
Dalam beberapa hari ini hujan sering melanda Solok Selatan. BPBD setempat mengingatkan warga yang berada di lokasi rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaanya.
Sejumlah lokasi rawan longsor yang perlu waspada masyarakat seperti Bukit Manggis yang berada diantara Sangir dan Lubuk Malako. Kemudian di daerah Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batanghari.
Kemudian di daerah Letter W, Kecamatan Sangir. Dan sepanjang Balu-Ulu Sulit di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.
"Kalau untuk banjir, sudah mulai berkurang setelah adanya normalisasi sungai yang selama ini penyebab banjir," katanya.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan pada tahun ini akan membuat dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) agar upaya-upaya penanggulangan bencana lebih terencana, terarah, dan terintegrasi.
Rencana Penanggulangan Bencana ini akan menjadi acuan dalam penanggulangan bencana, mulai dari pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, transisi darurat ke pemulihan hingga ke rehabilitasi dan rekonstruksi.
Solok Selatan, daerah pemekaran Kabupaten Solok, memiliki banyak perbukitan yang rawan dengan pergerakan tanah.
Kabupaten yang memiliki pagar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) itu dialiri puluhan sungai besar dan kecil sehingga memiliki ancaman bencana hidrometeorologi.
Salah satu kecamatan di kabupaten yang berbatasan dengan Kerinci, Jambi, ini berada di kaki Gunung Kerinci, yang berpotensi mendapat ancaman dari erupsi gunung api aktif tertinggi di Asean ini.
Solok Selatan juga memiliki potensi bencana gempa bumi karena dilintasi Segmen Sesar Suliti dengan ujung utara segmen berada pada Danau Diatas dan Danau Dibawah di Kabupaten Solok. Sesar ini menelusuri lembah Sungai Suliti ke tenggara hingga anak-anak Sungai Liki di barat laut Gunung Kerinci.