Universitas Trunojoyo Madura sambangi Unand pererat hubungan kerjasama

id Trunojoyo

Universitas Trunojoyo Madura sambangi Unand pererat hubungan kerjasama

Universitas Trunojoyo Madura sambangi Unand pererat hubungan kerjasama antara dua universitas. (ANTARA/ist)

Padang (ANTARA) - Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyambangi Universitas Andalas pada Rabu (1/2) untuk mempererat hubungan kerja sama dan sebagai kesempatan belajar lebih banyak soal transisi status perguruan tinggi sekaligus melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilangsungkan di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat Kampus Limau Manis.

Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk membangun kerja sama antara UNAND dan Universitas Trunojoyo Madura dan saling berkolaborasi serta berbagi satu sama lain di berbagai bidang dalam tri dharma perguruan tinggi.

“UTM sendiri merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang terletak di Pulau Madura, Jawa Timur, yang memiliki 7 Fakultas dengan 33 program studi yang sudah berdiri sejak 5 Juli 2001, dimana sebelumnya bersatus sebagai perguruan tinggi swasta dengan nama Universitas Bangkalan,” jelas Rektor UTM Dr. Safi, S,H., M.H .

Disampaikannya, saat ini UTM tengah menyiapkan diri untuk berubah status dari Satuan Kerja (Satker) ke Badan Layanan Umum (BLU). Kunjungannya kali ini juga diniatkan sebagai kesempatan belajar pada UNAND yang telah lebih dulu melalui masa sebagai BLU dan saat ini sudah berstatus PTN-BH.

“Dengan adanya penandatanganan MoU ini kami harap tentunya bisa lebih mempererat kerja sama yang sebenarnya sudah terjalin sebelumnya,” ujarnya yang didampingi juga oleh Warek I Bidang Akademik Dr. Deni Setya Bagus.

Dicontohkannya seperti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), dimana ada satu orang mahasiswa inbound dari Universitas Andalas dan ada dua orang mahasiswa kita yang belajar di Universitas Andalas.

Selain itu, kami juga berharap bisa belajar lebih banyak dari Universitas Andalas dalam proses perubahan dari Satuan Kerja (SatKer) ke Badan Layanan Umum (BLU), dimana kami masih membutuhkan banyak masukan," ujar Rektor Safi.

Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, S.H.,M.H., mengatakan proses untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum itu membutuhkan waktu.

Diakuinya, Universitas Andalas sendiri telah melakukan persiapan sejak tahun 2015 dan baru terwujud pada tahun 2021. "Untuk mencapai proses ini, hal yang paling berat adalah harus merubah mindset saat perubahan itu terjadi, menuju hal yang ingin dicapai," ujarnya.

Dengan penandatanganan MoU antara Universitas Andalas dengan UTM, Rektor Yuliandri berharap kesempatan ini menjadi momentum belajar dan saling berkolaborasi serta berbagi antara satu sama lain, dan juga tidak hanya sebatas MoU saja, namun banyak program lainnya secara terbuka untuk dilakukan.*