New York, (ANTARA) - Harga minyak turun tajam sekitar tiga persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah data pemerintah AS menunjukkan peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah, bensin dan sulingan, serta OPEC dan sekutunya bertahan pada kebijakan produksi mereka.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret tergelincir 2,46 dolar AS atau 3,12 persen, menjadi menetap di 76,41 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April merosot 2,62 dolar AS atau 3,07 persen, menjadi ditutup pada 82,84 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS naik minggu lalu ke level tertinggi sejak Juni 2021, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan, karena permintaan tetap lemah.
EIA melaporkan Rabu (1/2/2023) bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu meningkat 4,1 juta barel selama pekan yang berakhir 27 Januari. Rata-rata, analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan kenaikan 0,3 juta barel dalam persediaan minyak mentah AS.
Menurut EIA, total persediaan bensin motor naik 2,6 juta barel pekan lalu, sedangkan persediaan bahan bakar sulingan naik 2,3 juta barel.
"Pasar bereaksi terhadap laporan yang menunjukkan tidak ada permintaan minyak mentah atau bahan bakar," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York seperti dikutip oleh Reuters.
Pedagang juga mempertimbangkan keputusan Federal Reserve pada Rabu (1/2/2023) yang menyetujui kenaikan suku bunga seperempat poin, dan terus menjanjikan "peningkatan berkelanjutan" dalam biaya pinjaman sebagai bagian dari pertempuran yang masih belum terselesaikan melawan inflasi.
"Inflasi agak mereda tetapi tetap tinggi," kata bank sentral AS dalam sebuah pernyataan yang menandai pengakuan eksplisit atas kemajuan yang dibuat dalam menurunkan laju kenaikan harga dari level tertinggi 40 tahun yang dicapai tahun lalu.
Sementara itu, para menteri dari kelompok produsen OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu termasuk Rusia mempertahankan kebijakan produksi mereka tidak berubah pada Rabu (1/2/2023). (*)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Minyak menukik sekitar tiga persen tertekan peningkatan persediaan AS
Berita Terkait
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib