Inflasi Sumbar pada Januari 2023 capai 6,81 persen secara tahunan

id Sumbar,BPS Sumbar,inflasi sumbar

Inflasi Sumbar pada Januari 2023 capai 6,81 persen secara tahunan

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati saat rilis di Padang, Rabu (1/2/2023). ANTARA/Mario Sofia Nasution

Padang, Sumbar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi di Provinsi Sumatera Barat pada Januari 2023 mencapai 6,81 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati di Padang, Sumbar, Selasa mengatakan dua kota yang menjadi acuan inflasi di Sumbar yakni Kota Padang tercatat mengalami inflasi 6,76 persen yoy dan Kota Bukittinggi 7,17 persen yoy.

Ia mengatakan inflasi terjadi akibat kenaikan IHK pada sepuluh kelompok pengeluaran yakni kelompok transportasi sebesar 14,61 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 9,24 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,51 persen.

Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 6,09 persen, kelompok penyedia makan dan minuman restoran 5,66 persen, kelompok rekreasi olahraga dan budaya 3,12 persen, dan kelompok perumahan, air listrik dan bahan bakar 2,84 persen.

Setelah itu, kelompok pendidikan sebesar 2,33 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 2,08 persen, dan kelompok kesehatan 1,69 persen.

"Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,39 persen," kata dia.

Ia menambahkan secara month to month (m-to-m) terjadi inflasi di Kota Padang pada Januari 2023 sebesar 0,45 persen dan Kota Bukittinggi 0,39 persen dibandingkan Desember 2022.

Menurut dia, komoditas dominan penyumbang inflasi di dua kota di Sumbar adalah rokok kretek filter sebesar 4,81 persen atau memiliki andil 0,11 persen disusul cabai merah 6,93 persen dan dengan andil 0,09 persen serta ikan cakalang atau ikan sisik 27,27 dan dengan andil 0,08 persen.

"Kota Bukittinggi menjadi peringkat pertama kota dengan inflasi tertinggi di Pulau Sumatera dengan 7,17 persen yoy dan Kota Padang di peringkat tiga dengan 6,76 persen yoy," kata dia.