Padang (ANTARA) - Mantan Ketua DPD RI yang juga warga Muhammadiyah, Irman Gusman mengajak Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar), Bachtiar dan Pengurus Periode 2022-2027, untuk ikut mengawal pemilu tahun 2024, agar dilaksanakan sesuai skedul, prosesnya demokratis dan transparan.
“Pemilu 2024 tidak hanya mengganti kepemimpinan nasional. Tapi juga meningkatkan kualitas pemilu agar lebih baik dan jangan seremonial. Pelaksanaannya harus jujur, adil dan transparan, supaya substantif,” katanya saat silaturahmi dengan Ketua dan Pengurus PW Muhammadiyah Sumbar di Gedung Dakwah PW Muhammadiyah Sumbar di Padang, Sabtu.
Irman Gusman juga berharap, Muhammadiyah dapat melahirkan putra terbaik pada pemilu 2024 nanti. Selain pemilu 2024, PW Muhammadiyah Sumbar agar dapat melakukan langkah antisipasi menghadapi berbagai konstilasi nasional dan kondisi global saat ini.
“PW Muhammadiyah harus antisipasi konstilasi nasional dan kondisi global, Sehingga eksistensi PW Muhammadiyah Sumbar jadi ikon yang unggul di antara PW Muhammadiyah se-Indonesia,” harap Irman Gusman yang hadir bersama Anggota DPR RI, Guspardi Gaus.
Tantangan-tantangan yang ada secara global yang perlu diantisipasi menurutnya, masalah perubahan iklan, kondisi dampak perang Ukraina-Rusia, ancaman krisis pangan.
“Juga ada banyak masalah dalam negeri yang perlu dihadapi, seperti Sumbar masalah lapangan kerja dan ekonomi. PW Muhammadiyah harus berperan serta,” terang Irman Gusman.
Pada kesempatan silahturahmi tersebut, Irman Gusman juga menyatakan dukungannya terhadap wacana Muktamar Muhammadiyah tahun 2027 dilaksanakan di Sumbar.
“Kemungkinan Sumbar tawarkan diri jadi tuan rumah. agar PW Muhammadiyah segera meyakinkan Muhamadiyah se Indonesia melalui pimpinan pusat, atas kesiapannya,” harap Irman Gusman.
Jika wacana tersebut terwujud, maka dapat menjadi Muktamar Tahun 2027 momentum meningkatkan kinerja PW Muhammadiyah Sumbar.
Menurutnya, dengan usianya yang mencapai 110 tahun, Muhammadiyah sebuah organisasi yang sudah teruji dan sudah berkontribusi banyak untuk pembangunan bangs dan negara ini. Organisasi ini bahkan sudah hadir sebelum Indonesia merdeka.
“Tidak banyak organisasi yang berusia ratusan tahun. Muhammadiyah sudah 110 tahun. Biasanya 20 tahun 50 tahun organisasi sudah tutup. Ini sudah teruji, bahkan sebelum Indonesia merdeka organisasi ini sudah ada,” terangnya.
Irman Gusman menilai dengan usianya tersebut, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) saat ini menjadi pilar yang menjaga stabilitas bangsa. Banyak negara terjadi konflik karena faktor beda agama. Bahkan ada satu agama berbeda mahzab terjadi konflik. Seperti Lebanon, Syria, Yaman dan lainnya, yang perang sesama saudara Islam.*
Berita Terkait
Irman Gusman akui pernah incar jabatan Presiden sebelum jadi tersangka
Senin, 8 Januari 2024 17:59 Wib
Eks Hakim Mahkamah Konstitusi tanggapi polemik pencalonan Irman Gusman
Senin, 8 Januari 2024 17:58 Wib
Gayus Lumbuun: Kasus Irman Gusman bukan inti dari tipikor
Senin, 8 Januari 2024 15:37 Wib
Irman Gusman tanggapi pembatalan dirinya sebagai calon DPD RI oleh KPU
Selasa, 31 Oktober 2023 20:30 Wib
Tim Irman Gusman Center tunggu SK KPU tentang pembatalan DCT
Selasa, 31 Oktober 2023 19:25 Wib
KPU Sumbar: Irman Gusman tidak memenuhi syarat jadi caleg DPD
Selasa, 31 Oktober 2023 15:25 Wib
Irman Gusman serahkan syarat dukungan DPD RI ke KPU Sumbar
Jumat, 30 Desember 2022 3:13 Wib
KPK sebut putusan PK Irman Gusman membuktikan perbuatan korupsi
Jumat, 27 September 2019 6:10 Wib