Bupati Pesisir Selatan siapkan langkah atasi kemiskinan ekstrem dan inflasi

id pesisir selatan,kemiskinan ekstrem

Bupati Pesisir Selatan siapkan langkah atasi kemiskinan ekstrem dan inflasi

Bupati Kabupaten Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar (kanan) didampingi Kepala Dinas Pertanian Madrianto (tengah) dan Asisten II Bidang Ekonomi Yozki Wandri saat meninjau hasil panen cabe dari kebun rakyat. (ANTARA)

​​​​​​​Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar mengungkapkan telah menyiapkan berbagai langkah strategis dalam pengendalian inflasi dan penuntasan kemiskinan ekstrem sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo saat Rakornas Kepala Daerah dan Forkompinda di Bogor, Selasa.

Melalui keterangan tertulis yang diterima di Painan, Selasa, Yul Anwar mengatakan untuk pengendalian inflasi pemerintah kabupaten menjadikan komoditi yang selama ini tercatat sebagai penyumbang inflasi seperti cabai, bawang dan beras sebagai prioritas, khususnya di program peningkatan kesejahteraan petani.

"Kebijakan itu telah kami mulai sejak tahun lalu. Menyerap anggaran sejak awal tahun, sehingga belanja pemerintah tidak besar di akhir yang tentunya berpotensi membentuk inflasi," katanya.

Bupati melanjutkan soal kemiskinan ekstrem, pemerintah kabupaten setempat telah merumuskan sejumlah kebijakan yang dibarengi dengan dukungan anggaran pada perangkat daerah yang membidangi ekonomi.

Penanganan mesti dilakukan secara masif dan berkelanjutan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing dinas. Sinergitas lintas sektoral diyakini mampu menekan kemiskinan ekstrem.

"Untuk penanganan stunting selain melalui kebijakan daerah, kami juga intervensi melalui dana desa dengan meningkatkan ketahanan pangan bagi keluarga kurang mampu," katanya.

Demikian juga dengan investasi yang bahkan sepanjang 2022 nilai investasi di Pesisir Selatan mengalami lonjakan dari target. Sebagian besar terdapat di sektor primer dan energi terbarukan.

Meski demikian pemerintah kabupaten terus melahirkan berbagai stimulan kebijakan guna lebih memacu masuknya arus investasi di daerah berjuluk "Negeri Sejuta Pesona" itu.

Sementara soal Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sebut bupati dirinya telah membentuk tim percepatan. Kemudian membentuk e-katalog lokal yang nantinya mengakomodir produk daerah.

Begitu juga dengan perencanaan dan tata kelola yang menjadi tolok ukur penyusunan APBD. Sedangkan terkait dengan stabilitas politik dan keamanan terus berkoordinasi dengan Forkompinda.

Rakor yang digelar di Sentul International Convention Center pada Selasa 17 Januari itu, Bupati didampingi oleh Dandim 0311 Letkol Inf. Sunardi, Kapolres AKBP Novianto Taryono dan sejumlah perangkat daerah.

Rakornas yang dibuka langsung Presiden Joko Widodo bersama Kabinet Kerja Indonesia Maju itu mengusung tema penguatan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi.

Rakornas juga turut dihadiri lebih kurang 4.500 peserta dari Pejabat Pemerintah Pusat, Kepala Daerah beserta Forkopimda tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.