BNPB Bantu Petani Bawang Merah Pesisir Selatan

id BNPB Bantu Petani Bawang Merah Pesisir Selatan

Painan, (ANTARA) - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulan Bencana atau BNPB memberi bantuan bibit bawang merah kepada masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, untuk pemulihan ekonomi warga pascabencana. Perwakilan BNPB bagian Managemen Program Pemulihan Ekonomi Pascabencana, Srimultopo di Painan, Sabtu, mengatakan, bibit bawang merah sebanyak empat ton diberikan kepada masyarakat kabupaten itu melalui kelompok tani. Bantuan diberikan kepada kelompok tani di empat nagari (desa adat) di dua kecamatan yakni Nagari Kambang Timur, Ganting, Kapau, Tampunik (Kecamatan Lengayang), dan Pancuangtaba (Bayang Utara). Nagari tersebut merupakan daerah terparah dilanda bencana longsor dan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, yang menyebabkan banyak kerugian materiil, sehingga membutuhkan pemulihan ekonomi. Selain itu, empat nagari tersebut sangat cocok menjadi daerah pengembangan bawang merah sesuai dengan iklim daerahnya yang berada pada ketinggian dan jauh dari pinggir pantai. Menurut dia, pengurangan resiko bencana, bukan hanya dilakukan dengan pembangunan infrastruktur bangunan, falitas tranportasi, pelatihan atupun pembangunan shelter. Tetapi juga dapat dengan melakukan pemulihan ekonomi pascabencana. Selain bantuan bibit bawang merah, petani tersebut juga mendapat pelatihan (Workshop) dari BNPB pusat tentang program pemulihan ekonomi pascabencana selama 2 hari di Painan, mulai Sabtu. Peserta pelatihan tersebut berasal dari semua kelompok tani penerima bantuan bibit bawang merah itu. Masing-masing kelompok mengirim sebanyak lima anggota sebagai peserta. Pada pelatihan itu BNPB memberikan materi tentang penguatan organisasi, manajemen organisasi pengurangan dampak bencana dari usaha pertanian, analisasi usaha pertanian dan pemasaran pascapanen. "Kita berharap, dengan pelatihan ini masyarakat agar dapat memanfaatkan bantuan bibit bawang merah ini dengan baik dan semaksimalnya untuk penguatan ekonomi masyarakat setelah bencana. Selain itu, daerah ini sangat berpotensi sebagai pengembangan bawang merah," ujarnya. Setidaknya, kata dia, dengan adanya pengembangan pertanian bawang merah di kabupaten itu, maka kedepan keperluan rempahrempah masyarakat, khususnya dalam daerah dapat terpenuhi dari hasil pertanian yang diusahakan petani. (*/jun/jno)