Pedagang Mainan di Pesisir Selatan Ramai Konsumen

id Pedagang Mainan di Pesisir Selatan Ramai Konsumen

Painan, Sumbar, (Antara) - Pedagang mainan anak-anak di sejumlah pasar tradisional dan lokasi keramaian di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat masih ramai konsumen pada hari ke enam setelah Lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah. "Alhamdulillah hingga kini konsumen masih ramai. Bahkan hingga sore hari nanti kami memprediksi omzet yang didapat para pedagang mainan di sejumlah pasar tradisional ini naik dari hari sebelumnya, " kata Ardian (31) seorang pedagang mainan anak di pasar tradisional Batangkapas kabupaten setempat, Selasa. Umumnya penjual mainan anak-anak tersebut hanya menggelar dagangannya pada lapak kakilima. Mereka memajang dagangan di pinggir-pinggir jalan raya dan halte sehingga cepat terlihat oleh anak-anak. Dia mengaku, penjual mainan anak-anak di kabupaten itu mayoritas pedagang musiman. Mereka hanya berjualan pada saat lebaran saja. Selain itu juga ada pedagang keliling yang datang dari luar kabupaten itu, namun jumlahnya hanya sebagian kecil, mereka menjajakan dagangannya dari satu tempat ke tempat keramaian lainnya. Aktivitas jualan mainan anak-anak pada Lebaran tahun ini sudah dimulai sejak hari pertama lebaran pada Kamis lalu. Selama aktivitas itu berjalan sejak enam hari terakhir omzet terbanyak didapat pada Lebaran ke dua yakni mencapai 20 orang konsumen. Dari berbagai jenis mainan anak-anak yang dijual, dia mengatakan pistol-pistol mainan paling laku atau ramai pembeli. Mereka (konsumen) umumnya anak laki-laki usia sekolah dasar (SD). Dia menyebutkan, harga dari masing-masing jenis dagangannya beragam, mulai dari harga Rp10 ribu per unit hingga Rp125 ribu, harga tergantung jenis dan bobot mainan. Dari berbagai jenis mainan itu harga termahal terdapat pada jenis mainan pistol-pistol. Khusus pada jenis mainan pistol harga bervariasi dari Rp30 ribu - Rp125 ribu. Kata dia, selama lebaran tahun ini dia berhasil mendapatkan keuntungan dari dagangannya hampir Rp1 juta. Dibanding lebaran Idul Fitri tahun sebelumnya, keuntungan dari dagangannya kali ini memang menurun. "Dagangan tahun ini agak macet dibanding tahun lalu. Seperti biasa pada lebaran sebelumnya pedagang mainan keliling dan musiman di kabupaten ini berhasil mengumpulkan uang hingga jutaan rupiah per orangnya," ungkap dia. (*/sun)