Peduli Difabel Sawahlunto, Semen Padang serahkan bantuan 20 stup lebah Galo-galo

id semen padang

Peduli Difabel Sawahlunto, Semen Padang serahkan bantuan 20 stup lebah Galo-galo

PT Semen Padang melalui Pemerintahan Provinsi (Pemrov) Sumateta Barat (Sumbar), menyerahkan sebanyak 20 Stup lebah galo-galo, (Antara/HO-Semen Padang)

Padang (ANTARA) - Sebagai bentuk kepedulian terhadap perekonomian keluarga difabel di Kota Sawahlunto, PT Semen Padang melalui Pemerintahan Provinsi (Pemrov) Sumateta Barat (Sumbar), menyerahkan sebanyak 20 Stup lebah galo-galo, Rabu

Diserahkan dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-42, bantuan Stup tersebut secara simbolis diserahkan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sumbar Wardarusmen, yang hadir mewakili Gubernur Sumbar Mahyeldi.

Penyerahan bantuan sarang lebah itu juga disaksikan Direksi Umum dan Keuangan PT Semen Padang Oktoweri, Wali kota Sawahlunto, Deri Asta, dan sejumlah pejabat Forkompimda Kota Sawahlunto, serta sejumlah kepala SKPD yang ada di lingkungan Pemerintahan Kota Sawahlunto.

Oktoweri mengatakan, bantuan stup lebah madu galo-galo ini diberikan juga merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Semen Padang yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDG’s).

Bantuan ini diberikan kepada difabel, karena pencapaian TPB ini memerlukan arah yang jelas dan tidak boleh abai pada kaum difabel. TPB sangat relevan dengan isu perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas yang dimuat dalam Konvensi Mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas (CRPD).

"Bahkan, CRPD telah diratifikasi Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 dan diatur pelaksanaannya melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas," kata Oktoweri usai menyerahkan bantuan 20 Stup lebah galo-galo di alun-alun Kota Sawahlunto.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sumbar Wardarusmen, mengapresiasi PT Semen Padang yang telah memberikan bantuan Stup lebah galo-galo untuk keluarga difabel Kota Sawahlunto. Apalagi, tujuannya untuk meningkatkan ekonomi keluarga difabel.

Menurutnya, Stup lebah ini merupakan bantuan yang sangat tepat sekali diberikan. Apalagi, Stup lebah ini untuk budidaya madu galo-galo yang modal budidayanya sedikit, pemeliharaannya mudah dan harganya lebih tinggi dibandingkan madu lain. "Makanya, kami apresiasi PT Semen Padang atas bantuannya," kata Wardarusmen.

Ia pun juga mengajak masyarakat Sawahlunto untuk terus meningkatkan budidaya madu, termasuk madu galo-galo yang memiliki kandungan nilai gizi yang tinggi propolis, sehingga bisa meningkatkan kesehatan, dan manfaatnya juga dapat mendorong program pencegahan stunting dan juga ramah lingkungan.

"Jadi, sangat banyak kelebihan dari madu galo-galo ini. Makanya, ini perlu kita dorong bersama. Apalagi, madu begitu istimewa, dan tercatat dalam Alquran sebagai obat penyembuh segala penyakit, yaitu surat An-Nahl, ayat 68-69. An-Nahl dalam bahasa Arab berarti lebah. Makanya ini perlu kita dorong bersama," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Wali kota Sawahlunto, Deri Asta. Kata dia, Stup lebah galo-galo bantuan dari dana CSR PT Semen Padang untuk difabel ini, tentunya menjadi momentum bagi Kota Sawahlunto, karena penyerahannya juga bertepatan dengan pencanagan Kota Sawahlunto sebagai sentral madu Provinsi Sumbar.

"Selain pencanangan sebagai sentral madu di Sumbar, HPS ini sekaligus juga menjadi pencanangan pengendalian inflasi di Sawahlunto. Tentunya, madu yang memiliki nilai ekonomis yang begitu tinggi initentunya akan dapat menjadi salah satu indikator pengendalian inflasi di Sawahlunto. Makanya, kami juga berterima kasih atas bantuan Stup lebah galo-galo ini," katanya.

Sementara itu, Anggota DPRD Sawahlunto Neldaswenti yang juga Ketua Forum Komunikasi Keluarga Difabel Indonesia Chapter Sawahlunto, juga mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang atas bantuan Stub lebah galo-galo untuk keluarga difabel yang berjumlah empat keluarga.

"Masing-masing keluarga, akan diberikan empat Stup lebah galo-galo," katanya

Difabel ini, katanya melanjutkan, juga menjadi misi dari Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti. Misi itu adalah misi ke delapan, yaitu kelompok marginal yang pada umumnya berasal dari keluarga kurang mampu. Apabila orangtuanya meninggal dunia, tentu mereka butuh biaya hidup untuk selanjutnya.

Makanya, dengan adanya bantuan Stub lebah galo-galo ini, mereka yang difabel ini dapat membudidayakan madu yang tentunya bisa meningkatkan ekonomi keluarganya. Dan, berharap pihak atau instansi BUMN lainnya juga dapat memberikan perhatian kepada keluarga difabel di Sawahlunto ini.

"Kami dari Forum Komunikasi Keluarga Difabel Indonesia Chapter Sawahlunto, siap memfasilitasi mereka untuk budidaya madu galo-galo ini. Masa depan mereka jadi perhatian kita bersama. Karena, mereka tidak bisa jadi anak-anak pada umumnya. Dan, mustahil anak-anak difabel ini jadi dokter. Makanya, mereka harus menjadi perhatian kita bersama," ujar istri dari Wakil Walikota Sawahlunto ini.

Senada dengan Kepala Resort IV KPHL Bukit Barisan, Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, Mada Rusli. Kata dia, pihaknya juga siap memfasilitasi keluarga difabel Sawahlunto ini untuk pelatihan budidaya madu galo-galo.

"Ya, kami siap memfasilitasi mereka (difabel) untuk studi budidaya madu, yaitu dengan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Agroforestry aro Sepakat," katanya

Sementara itu, Saribani (47) yang merupakan orangtua salah satu anak difabel yang tinggal di Dusun Air Gantang, Desa Balai Baru Sandaran, Kecamatan Barangin, Sawahlunto, mengucapkan Terima kasih kepada Semen Padang yang telah memberikan bantuan Stup lebah galo-galo untuk anaknya bernama Putri Nurhaliza (20). Apalagi, Stup ini sangat dibutuhkan dalam budidaya madu galo-galo, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

"Suami saya sudah 5 tahun sakit, tidak bisa kerja. Dulunya, kerja sebagai tukang kayu. Mudah-mudahan, bantuan Stup ini bermanfaat bagi anak kami dalam membudidayakan madu galo-galo, meskipun kami juga belum ada pengalaman. Insya Allah, dengan adanya dukungan dan bimbingan banyak pihak, anak kami yakin bisa membudidayakannya," kata Saribani.