BKKBN sebut capaian KB di Sumbar masih rendah hingga September 2022

id Sumbar,BKKBN,KB

BKKBN sebut capaian KB di Sumbar masih rendah hingga September 2022

Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar (ANTARA/HO BKKBN Sumbar)

Padang (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat mencatat capaian program keluarga berencana (KB) di daerah tersebut masih rendah yakni 23,53 persen hingga bulan September 2022.

Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Fatmawati di Padang, Senin mengatakan hingga Bulan September ini capaian KB masih 23,53 persen atau sebanyak 37.563 akseptor.

"Tahun 2022 ini, kita punya sisa waktu tinggal dua bulan lagi yang efektif dalam pencapaian program Bangga Kencana," kata dia.

Menurut dia laporan New Siga bulan September 2022 pencapaian peserta KB baru kita sebesar 23,52 persen atau sebanyak 37.563 akseptor dari target sebanyak 159.697 akseptor.

"Ini tentu masih jauh dari harapan kita semua, apakah pada akhir tahun nanti, target yang diberikan akan terealisasi 100 persen," kata dia.

Ia mengajak seluruh pihak agar bersama-sama untuk dapat melakukan sesuatu yang terbaik dalam rangka meningkatkan pencapaian peserta KB baru kita.

Pihaknya sadar tidak dapat bekerja sendiri, tanpa adanya dukungan dari seluruh pihak dalam mengejar target tersebut.

"Marilah kita manfaatkan momen-momen tertentu untuk dapat melakukan pelayanan KB, serta melakukan koordinasi dengan mitra terkait, apakah itu jalur pemerintah atau mandiri," katanya.

Ia mengatakan banyak keberadaan fasilitas kesehatan jalur pemerintah dan swasta di masing-masing kabupaten dan kota, namun belum terlaporkan atau dimintakan laporannya dan dapat dimasukkan ke dalam aplikasi New Siga.

Selain itu angka Prevalensi Kontrasepsi Modern (mCPR) juga masih rendah dan laporan New Siga bulan September sebanyak 54,47 persen atau 371.325 dari peserta KB Aktif yang dibandingkan dengan Pasangan Usia Subur sebanyak 681.665 pasang.

"Sementara target yang diberikan sebanyak 57 persen. Untuk itu, peranan seluruh pihak dalam hal ini cukup berperan terutama bagaimana caranya mendorong pendata KB dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat, dan dapat terlayani KB dengan cara menggunakan salah satu dari alat kontrasepsi modern," kata dia.