Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 3 meninjau lokasi rencana pembangunan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang di Basecamp Kecamatan Kinali untuk memperketat pengawasan angkutan barang di daerah itu.
Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto di Simpang Empat, Jumat berharap proses pembangunan jembatan timbang seluas 9.000 meter itu berjalan dengan lancar.
Ia menyebutkan keberadaan jembatan timbang di Pasaman Barat sangat dibutuhkan, sebab nantinya jembatan timbang tersebut akan memberantas pelanggaran truk Over Dimension Over Loading (ODOL) dan meminimalisir kerusakan jalan dan angka kecelakaan.
"Ini sudah lama diidam-idamkan masyarakat Pasaman Barat. Pasalnya, di Pasaman Barat angkutan barang dengan muatan yang diindikasi melebihi kapasitas atau overload semakin banyak. Diharapkan dengan adanya jembatan ini nantinya dapat mengurangi kendaraan bermuatan lebih serta meminimalisir kerusakan jalan," katanya.
Sementara itu Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 3 Sumbar Ardono mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Pasaman Barat melalui bupati dan wakil bupati serta jajaran yang telah menerima dengan baik kunjungannya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan ninik mamak Kinali yang bersedia menyerahkan lahannya untuk dilakukan pembangunan jembatan timbang.
Ia berharap rencana pembangunan itu dapat terwujud satu unit pelaksana tugas yang berfungsi melakukan pengawasan terhadap angkutan barang agar tidak melakukan pelanggaran.
Adanya pembangunan jembatan timbang itu, katanya, juga akan memberikan banyak manfaat seperti menjaga, meningkatkan keselamatan, mengurangi kemacetan, menjaga umur jalan serta menjaga kenyamanan dari kendaraan overload.
Ia menambahkan proses hingga dilakukannya pembangunan sangat panjang, mulai dari pembuatan desain, usulan penganggaran yang diperkirakan mencapai Rp17 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga terlaksananya operasional yang diperkirakan akan dilakukan di tahun 2024-2025.
Selain itu Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Pasaman Barat Ade Putra menjelaskan di lahan seluas 3 hektare itu nantinya bukan hanya dibangun jembatan timbang, tetapi lengkap dengan sarana dan prasarana seperti terminal barang, rest area dan lainnya.
Setelah melakukan peninjauan lokasi rencana jembatan timbang itu, tim berkesempatan meninjau lokasi angkutan penyebarangan di Katiagan Mandiangin untuk meningkatkan sarana dan prasarana penyebarangan sungai.
"Kepala balai BPTD menyarankan agar Pemkab Pasaman Barat mengajukan proposal dan dilengkapi FS (Fisibilty Study) ke Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari APBN," katanya. ***3***
Berita Terkait
Ringankan beban masyarakat, PT Agrowiratama salurkan sembako ke -11 kejorongan di Sungai Aur Pasbar
Jumat, 29 Maret 2024 7:53 Wib
Kejaksaan Negeri Pasaman Barat limpahkan perkara tipikor RSUD ke pengadilan
Kamis, 28 Maret 2024 19:17 Wib
Bank Mandiri Taspen Pasbar terus berikan kemudahan bagi ASN
Rabu, 27 Maret 2024 20:17 Wib
Ziad Abdul Rozaq jabat Plt Kadis Lingkungan Hidup Pasbar
Rabu, 27 Maret 2024 10:16 Wib
Wabup Pasbar kecewa melihat proses mutasi pejabat satu pekan terakhir
Selasa, 26 Maret 2024 17:16 Wib
Kejari Pasaman Barat tekan kerja sama bantuan hukum dengan BSI
Selasa, 26 Maret 2024 15:45 Wib
99 Kecelakaan lalu lintas terjadi tiga bulan terakhir di Pasaman Barat
Selasa, 26 Maret 2024 14:50 Wib
Lewati batas waktu, pelantikan 51 pejabat di Pasaman Barat dibatalkan
Minggu, 24 Maret 2024 18:57 Wib