Baznas Agam bentuk UPZ berbasis nagari dan instansi

id berita agam, berita sumbar, zakat, zis

Baznas Agam bentuk UPZ berbasis nagari dan instansi

Ketua Baznas Agam, Isman Imran. (Antara/Yusrizal)

Lubukbasung (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Agam, Sumatera Barat membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) berbasis nagari atau desa adat dan instansi terkait dalam mengelola potensi zakat, infak dan sedekah di daerah itu.

Ketua Baznas Agam, Isman Imran di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan telah membicarakan ke seluruh wali nagari dan instansi terkait dalam pembentukan UPZ itu.

"Kita telah mendatangi wali nagari, Kepala Lapas Kelas IIB Lubukbasung, Pengadilan Agama, Kodim 0304 Agam, BRI dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan, saat ini tinggal pembentukan UPZ itu dan untuk instansi lainnya bakal dijajaki dalam waktu dekat.

Setelah itu, juga mengembangkan UPZ di koperasi dan beberapa perusahaan swasta di daerah itu.

Namun ia berharap nagari yang belum memiliki UPZ segera membentuk, karena baru 12 dari 82 nagari yang telah terbentuk UPZ dan untuk instansi lain hanya PT Mutiara Agam.

"Kita mengupayakan pada akhir tahun ini sudah berdiri 50 UPZ di nagari dan saya optimistis bakal terbentuk nantinya dengan melihat semangat dan kepedulian camat tentang kemanusiaan," katanya.

Ia menambahkan, pembentukan UPZ di nagari dan instansi lainnya dalam upaya untuk mengelola potensi zakat di daerah itu.

Setelah itu, UPZ tersebut memiliki data mustahik atau orang berhak menerima zakat di nagari.

UPZ langsung bisa menangani kondisi kemanusiaan di lokasi mereka dengan cepat.

"Ini target pembentukan UPZ, sehingga bisa cepat ditangani dan membantu masyarakat," katanya.

Ia mengakui, Baznas Agam telah mendistribusikan zakat, infak dan sedekah (ZIS) sebesar Rp5,23 miliar untuk 6.917 mustahik atau orang berhak menerima selama Januari sampai 27 September 2022.

Dana Rp5,23 miliar itu didistribusikan untuk lima program Baznas Agam yakni, bidang ekonomi sebesar Rp717,82 juta untuk 233 orang, bidang pendidikan Rp2,51 miliar untuk 1.650 orang.

Setelah itu, bidang kesehatan Rp331,58 juta untuk 130 orang, bidang kemanusiaan Rp1,37 miliar untuk 4.793 orang, bidang dakwah dan advokasi Rp296,10 juta untuk 111 orang.

"Mustahik itu tersebar di 16 kecamatan di Agam dan diharapkan bisa membantu mereka untuk pendidikan, berobat, ekonomi dan lainnya," katanya.