Bunga rafflesia mekar sempurna di halaman rumah warga Agam

id Bunga rafflesia agam,Berita agam,Berita sumbar

Bunga rafflesia mekar sempurna di halaman rumah warga Agam

Bunga Rafflesia Arnoldii yang mekar. (Antara/HO-Dok Joni Hartono)

Lubukbasung (ANTARA) - Satu individu bunga Rafflesia jenis Ardoldii mekar sempurna hari kedua di halaman rumah warga Batang Palupuh, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Pegiat wisata Palupuh, Joni Hartono di Lubukbasung, Selasa, mengatakan bunga Rafflesia itu mekar di halaman depan rumah orang tuannya semenjak Senin (19/9).

"Bungga Rafflesia Arnoldii itu mekar hari kedua pada Selasa (20/9) dan empar hari kedepan bunga akan menghitam atau layur," katanya.

Ia mengatakan, mekarnya bunga langka dan dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu menjadi kunjungan wisata domestik.

Pada Selasa (20/9), tambahnya, dua orang wisatawan dari Jakarta, berkunjung ke lokasi untuk melihat secara dekat bunga tersebut.

"Dua orang wisatawan mendapatkan informasi mekarnya bunga ini dari pihak hotel tempat mereka menginap di Bukittinggi. Saya telah menyosialisasikan ke pihak hotel dan travel di Sumbar maupun provinsi lainnya," katanya.

Ia menambahkan, satu knop bunga Rafflesia di halaman rumah orang tuannya akan mekar sempurna dalam waktu dekat.

Ini mengingat knop bunga itu sudah berwarna merah dan kelopak sudah mulai terbuka.

"Diperkirakan satu minggu kedepan sudah ada yang bakal mekar dan saat ini sudah enam individu bunga itu mekar semenjak Januari sampai 20 September 2022," katanya.

Ia mengakui membudidaya bunga Rafflesia di halaman rumah semenjak 2000. Ia tergerak untuk membudidayakan bunga Rafflesia karena sering mendampingi peneliti dari negara Eropa saat riset ke kawasan Cagar Alam Batang Palupuh dengan jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.

Ia mengambil inang bunga Rafflesia kemudian menanamnya dalam polibag. Setelah tumbuh, inang tersebut dipindahkan ke lahan perkarangan rumah orang tuanya.

Setelah inang tumbuh besar, ia menempelkan biji dari bunga Rafflesia ke inang tersebut berulang kali.

"Dengan begitu, beberapa bulan kemudian muncul knop atau bonggolnya apabila inang terinfeksi," katanya.