Bang Wako Open Road Race 2022, dua penonton jadi korban balapan

id bukittinggi,open race bukittinggi,ajang balapan sepeda motor

Bang Wako Open Road Race 2022, dua penonton jadi korban balapan

Ilustrasi kecelakaan saat balap motor di Sumbar. Ajang Bang Wako Open Road Race 2022 menimbulkan korban dari kalangan penonton sebanyak dua orang. Panitia menegaskan tidak akan lepas tangan dan siap membantu biaya pengobatan. (Antara/HO-Dokumen Pribadi)

Bukittinggi  (ANTARA) - Dua penonton menjadi korban kecelakaan dalam ajang balap motor bertajuk "Bang Wako Open Road Race 2022" yang digelar di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu.

Korban merupakan warga Batusangkar atas nama Sudarno dan Yonhendri warga Kubang Putih, Agam, keduanya harus menjalani perawatan karena tertabrak sepeda motor yang terjatuh saat berpacu.

"Salah seorang korban adalah anggota keluarga kami, Sudarno (52). Ia mengalami benturan di bagian dada dan leher. Kini dirawat di RS M.Jamil Padang setelah dirujuk dari RSOMH Bukittinggi," kata keluarga korban, Destu Mulyadi di Padang, Selasa.

Ia mengatakan korban menonton balap motor yang diselenggarakan Minggu (18/09) sendirian dan berdiri di salah satu tikungan hingga tidak bisa menghindar saat terjadinya kecelakaan.

Korban tidak bisa mendapatkan layanan pengobatan dan perawatan dari BPJS karena sesuai aturannya, layanan tidak berlaku pada kecelakaan di ajang balap motor.

"Korban ini termasuk warga kurang mampu, malangnya BPJS ternyata tidak mengcover ketika kecelakaan terjadi di balap motor, panitia juga tidak menyediakan asuransi. Jadi memang biaya rawat dan obat harus ditanggung sendiri," katanya.

Ia mengaku sempat berkomunikasi dengan panitia penyelenggara yang menjanjikan segera memberikan perhatian kepada korban yang memiliki dua orang anak.

"Saya diberitahu hari ini panitia Road Race akan langsung ke Padang menjenguk. Semoga benar, kami siap menunggu itikad baiknya, yang kami lihat acara balap motor itu juga diselenggarakan oleh Pak Wali Kota, saya pribadi berharap tindaklanjutnya disegerakan. Saya juga siap berproses ke jalur hukum jika tidak," katanya.

Sementara satu orang korban lainnya, Yonhendri (55) dirawat di pengobatan urut tradisional di Padang Kudo, ia mengalami patah di dua bagian di kakinya.

"Bapak akan lama dirawat, satu bulan, anak -anak terpaksa ditinggal dulu di rumah karena saya menemani suami di sini dengan si bungsu," kata istri korban, Adentri (47).

Ia menyebut pihak panitia balap motor sudah menjenguk langsung dan memberikan sedikit santunan untuk biaya pengobatan.

"Alhamdulillah sudah dilihat dan ditolong sebesar Rp500 ribu. Kami harap panitia tetap menjenguk dan membantu hingga sembuh, karena kami harus tinggal sebulan di sini tanpa bisa berusaha bertani dan berkebun lagi," kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Road Race, Reki Afrino menegaskan pihaknya tidak akan lepas tangan serta memberikan perhatian penuh kepada korban.

"Sejak awal kejadian, panitia sudah memberikan pertolongan pertama dengan mengantar para korban ke rumah sakit, kita pastikan tidak lepas tangan, kami siap membantu," katanya.

Ia mengatakan, untuk korban Yonhendri sudah saat pertama kali dibawa ke rumah sakit sudah dijenguk langsung oleh panitia dan korban memilih dirawat ke pengobatan urut tradisional dan akan selalu dipantau perkembangan kesehatannya.

"Sementara korban Sudarno, pertama kali diantar panitia ke RSOMH dan dikatakan akan diobservasi selama dua jam, karena menunggu itu panitia ada yang kembali ke lapangan untuk koordinasi, bukan meninggalkan korban begitu saja, hari ini juga kami langsung ke Padang menjenguk beliau," katanya.