Pemkot Pariaman upayakan kelanjutan pembangunan RSUD dr. Sadikin

id Pariaman,Sumbar,Padang

Pemkot Pariaman upayakan kelanjutan pembangunan RSUD dr. Sadikin

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra Ade Rezki Pratama (kanan) bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah di Pariaman (dua kanan) meninjau gedung RSUD dr. Sadikin yang mangkrak pada Kamis (15/9). (ANTARA/Aadiaat M. S. )

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mengupayakan kelanjutan pembangunan gedung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Sadikin ke pemerintah pusat guna meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah itu.

"RSUD dr. Sadikin ini sekarang memiliki 50 tempat tidur yang kondisinya sering penuh sehingga ada pasien sampai kami tolak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah di Pariaman, Sabtu.

Ia mengatakan untuk dapat menampung banyak pasien maka diperlukan kelanjutan pembangunan bangunan mangrak yang berada di samping RSUD tersebut.

Ia menyebutkan gedung tersebut telah memakan anggaran Rp8 miliar yang sayangnya terhenti karena permasalahan hukum namun hal itu telah selesai sehingga pembangunan sudah dapat dilanjutkan kembali.

"Dan sudah dilakukan uji kelayakan dan dinyatakan layak untuk kelanjutan pembangunan," katanya.

Ia mengatakan pihaknya sudah meminta kepada Kementerian Kesehatan RI untuk melanjutkan pembangunan tersebut namun belum membuahkan hasil.

"Bahkan Wali Kota Pariaman secara langsung juga telah menemui Dirjen Yankes sebelum pensiun untuk permintaan kelanjutan pembangunan sebelum," ujarnya.

Ia berharap dengan kelanjutan pembangunan gedung tersebut maka dapat banyak menampung pasien dan meningkatkan tipe rumah sakit dari D ke C sehingga lebih baik lagi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra Ade Rezki Pratama mengatakan dirinya akan berupaya di tingkat kementerian untuk kelanjutan pembangunan.

Ia menyayangkan kondisi bangunan tersebut yang selain cor semen tidak baik juga kondisinya yang terbengkalai sehingga tidak dapat digunakan.

"Nanti kami mencoba menggunakan karena jangan sampai barang yang sudah ada menjadi mubazir," tambahnya.