Padang (ANTARA) - PT Semen Padang menyepakati kerja sama dengan Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat dalam pengelolaan sampah lewat aplikasi Nabuang Sarok yang sebelumnya telah diluncurkan oleh PT Semen Padang.
Kolaborasi ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Semen Padang dengan Pemko Solok yang dilakukan di Balai Kota Solok, Selasa.
Wali Kota Solok Zul Elfian Umar mengapresiasi PT Semen Padang yang telah memberikan kesempatan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok dalam pengelolaan sampah melalui aplikasi Nabuang Sarok milik PT Semen Padang.
"Kerja sama ini bagi Kota Solok dapat mengurangi jumlah sampah, apalagi Semen Padang telah memanfaatkan teknologi dalam pemilahan sampah," kata dia.
Sementara Direktur Keuangan dan Umum PT Semen Padang Oktoweri menyampaikan Pemkot Solok merupakan daerah pertama yang melakukan kerja sama dalam penanganan sampah melalui aplikasi Nabuang Sarok sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Setelah Kota Solok, kata Oktoweri, kerja sama penanganan sampah melalui aplikasi Nabuang Sarok akan berlanjut dengan kabupaten dan kota lainnya di Sumbar.
"Sampah merupakan masalah nasional. Dan, Semen Padang mencari solusi membantu pemerintah dalam mengurusnya," ujarnya.
Sementara i Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi PT Semen Padang Juke Ismara menjelaskan aplikasi Nabuang Sarok adalah aplikasi berbasis web milik PT Semen Padang yang diluncurkan pada puncak HUT ke-64 Pengambilalihan PT Semen Padang dari tangan Belanda diperingati setiap 5 Juli.
"Untuk Kota Solok , kami juga menyediakan aplikasi Nabuang Sarok yang nantinya akan dikelola oleh DLH Kota Solok. Web aplikasinya www.nabuangsarok-sp-kotasolok.com. Aplikasi ini juga memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat yang menyetorkan sampahnya di Nabuang Sarok," katanya.
Juke menyampaikan tidak semua sampah yang bisa ditabung di aplikasi Nabuang Sarok. Sampah yang bisa ditabung adalah sampah kertas, daun, ranting, sekam padi, tekstil, plastik dan minyak jelantah. Masing-masing sampah yang ditabung ke aplikasi Nabuang Sarok nantinya dikonversi menjadi poin.
Untuk sampah kertas, daun, ranting dan sekam, masing-masing diberikan 3 poin per kilogram. Kemudian sampah tekstil 4 poin per kilogram, plastik 5 poin per kilogram, dan minyak jelantah 6 poin per liter.
"Poin yang didapat nantinya bisa ditukar dengan item reward yang tersedia di aplikasi. Bahkan ada emas batangan," katanya.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi PT Semen Padang, Juke Ismara. dan dari Pemko Solok, diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok Zulkifli.
Penandatangan MoU itu, turut disaksikan Walikota Solok Zul Efian Umar, Direktur Keuangan dan Umum PT Semen Padang Oktoweri, Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati, dan Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas DLH Provinsi Sumbar Vianti Zami.
Berita Terkait
Manajemen usulkan dua stadion jadi kandang Semen Padang FC
Kamis, 28 Maret 2024 15:47 Wib
Semen Padang FC mulai incar sejumlah pemain untuk hadapi Liga 1
Kamis, 28 Maret 2024 12:56 Wib
Mini Soccer Trofeo Cup JPS Dalam Rangka HUT ke-114 PT Semen Padang, Tim Humas FC Semen Padang Juara 1
Selasa, 26 Maret 2024 10:51 Wib
Mengukir Sejarah 114 Tahun PT Semen Padang; terus berkontribusi untuk Negeri
Selasa, 19 Maret 2024 17:29 Wib
Dirut PT Semen Padang: tim relawan untuk bantuan di Pessel diperpanjang
Minggu, 17 Maret 2024 17:19 Wib
PPST UNAND berhasil kumpulkan 53 kepingan emas dari program "Nabuang Sarok" Semen Padang
Minggu, 17 Maret 2024 14:03 Wib
Hari ke-4 di Pessel, TRC dan MRT Semen Padang bersihkan lumpur Fasum dan kirim tim medis ke empat lokasi
Jumat, 15 Maret 2024 9:55 Wib
Mantan Dirut PT Semen Padang E.H. Nizar Datuk Kayo Berpulang
Kamis, 14 Maret 2024 18:09 Wib