Bupati minta angka stunting di Tanah Datar didata ulang

id Bupati tanah datar,stunting tanah datar,Berita tanah datar,Berita sumbar

Bupati minta angka stunting di Tanah Datar didata ulang

Bupati Tanah Datar Eka Putra (Antara/Etri Saputra)  

Batusangkar (ANTARA) - Bupati Eka Putra meminta unsur terkait untuk mendata ulang jumlah anak yang mengalami stunting di Kabupaten Tanah Datar yang mencapai 2736 orang anak.

Karena menurutnya, Tanah Datar adalah daerah lumbung padi di Sumatera Barat dan juga mengekspor susu sapi dan kambing ke Thailand dan daerah lainnya, yang mana memiliki gizi yang cukup tinggi.

Tanah Datar juga mempunyai program unggulan satu rumah satu hafiz hingga saat ini sudah ada sebanyak 12 ribu anak anak yang hafal al quran di daerah itu.

"Itu semua mereka adalah anak anak yang hafiz atau hafizah, anak yang cerdas, jikalau mereka stunting mereka belum bisa mereka menghafal al quran, karena stunting juga mempengaruhi pola pola pikir mereka. Saat ini sudah lebih 12 ribu anak yang hafiz di Tanah Datar," kata Bupati Tanah Datar di Batusangkar Rabu.

"Banyak yang menanyakan kepada saya, kita lihat anak-anak sekarang itu tinggi-tinggi, cantik-cantik, dan masih ada yang stunting, ini datanya dari mana, ini perlu didata ulang dimulai dari dasawisma," lanjutnya.

Ia mengatakan, Pemkab Tanah Datar juga berkomitmen dan serius dalam mengatasi permasalahan stunting sebagaimana instruksi presiden Indonesia.

"Kami komit melawan stunting, kami tetap patuh pada instruksi presiden tentu juga memahami kearifan lokal di kabupaten/kota masing masing," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Tanah Datar Yesrita Zedrianis mengatakan berdasarkan data penimbangan anak, kondisi stunting di Tanah Datar berada di angka 14,5 persen dengan jumlah 2736 anak. Sedangkan kondisi terakhir penimbangan, angka stunting di Tanah Datar turun menjadi 12,7 persen.

"Kalau untuk mengulang pendataan kita lakukan nanti pada Studi Status Gizi Indonesia (SSGI)," katanya.

Ia mengatakan, stunting terjadi tidak datang begitu saja, melainkan dimulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia dibawah lima tahun.

"Kita berharap, mari bersama-sama dalam menekan angka stunting, kepada remaja putri, dan ibu hamil dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan," kata Yesrita.