Bukittinggi (ANTARA) - Guna pengembangan dan peningkatan iklim dunia usaha berbasis digital, sedikitnya 100 pelaku UMKM menjalani bimbingan teknis Sistem Informasi Kemitraan Usaha (Simitra).
Program ini digelar di Grand Royal Denai Hotel, Bukittinggi selama dua hari hingga Jumat (1/7).
Ketua Pelaksana, Murni Kurniati dalam laporannya menyebut peserta Bimtek berasal dari Kota Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang dan Kabupaten Agam.
Sementara narasumber didatangkan dari Dinas Penanaman Modal PTSP Sumbar, Diskominfotik Sumbar, Ketua Forum CSR Sumbar, dan Kiciks Muslimah.
“Semoga kegiatan ini menghasilkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan dan memperkokoh antara pelaku usaha besar dengan pelaku UMKM,” harapnya.
Kedua pihak, diharapkan Murni agar bisa membangun komunikasi dan kerjasama, serta bermitra dalam sebuah aplikasi.
“Ini tentunya dapat menciptakan daya saing usaha dan meningkatkan iklim investasi di Sumbar, sehingga berujung pada kemajuan perekonomian daerah,” kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, Adib Alfikri yang membuka acara menyebut UMKM memiliki potensi besar dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
“Permasalahan klasik masih dihadapi oleh pelaku UMKM, diantaranya kesulitan akses permodalan, pasar, teknologi informasi, rendahnya SDM, kelembagaan yang belum optimal, hingga iklim usaha yang belum berpihak,” katanya.
Menurutnya, sebagai perwujudan RPJMD Sumbar 2021-2026 dengan program unggulan mencetak seratus ribu milenial entrepeneur dan woman entrepeneur serta pelaku ekonomi kreatif, DPMPTSP dan Diskominfotik Sumbar melahirkan sebuah inovasi berupa penyediaan aplikasi uang memfasilitasi kemitraan antara pelaku usaha UMKM.
Aplikasi bernama Simitra ini akan memberi kemudahan kepada pelaku usaha mikro kecil untuk mendapatkan mitra pemasaran, bahan baku, modal serta pengembangan peluang bisnis.
"Prinsipnya saling memerlukan, memperkuat, dan saling menguntungkan,” ujarnya.
Ia mengatakan pemberdayaan dan pengembangan UMKM melalui kemitraan digital merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“UMKM perlu dikembangkan agar tangguh dan berdaya saing, mandiri dan berkembang sehingga perekonomian daerah semakin kokoh,” tegasnya.
Menurut Adib, kemitraan akan berjalan baik jika sesama yang bermitra sama-sama memperoleh manfaat walau dalam jangka pendek, ada yang menerima manfaat lebih besar dari yang lain, nantinya ini proses menuju kemitraan ideal.
“Persoalan klasik UMKM adalah permodalan. Semoga perusahaan besar di Sumbar melalui CSR berkomitmen membantu pengembangan kapasitas UMKM,” pungkasnya.
Berita Terkait
Badan Geologi catat Gunung Ruang erupsi eksplosif beberapa kali
Kamis, 18 April 2024 17:00 Wib
Pemerintah salurkan 388 ton beras untuk tangani dampak banjir
Kamis, 18 April 2024 17:00 Wib
Pemkab Agam anggarkan Rp2,2 miliar rehab 106 rumah
Kamis, 18 April 2024 16:23 Wib
BNPB: 1.585 orang warga harus dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 16:05 Wib
Pemkab Tanah Datar terima bantuan kebencanaan dari BNPB
Kamis, 18 April 2024 16:00 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
Pemkab Agam raih penghargaan pembangunan daerah tingkat Sumbar
Kamis, 18 April 2024 15:52 Wib
329 calon haji 2024 Bukittinggi resmi mulai Manasik
Kamis, 18 April 2024 15:32 Wib