Bupati dan legislator di Pesisir Selatan apresiasi kinerja kepala dinas ini

id Berita pessel,Berita painan,Berita sumbar,Bupati pessel

Bupati dan legislator di Pesisir Selatan apresiasi kinerja kepala dinas ini

Bupati Rusma Yul Anwar di sela-sela peletakan batu pertama sentra atsiri di Kecamatan Lunang

Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar dan Wakil Ketua DPRD Hakimin mengapresiasi kinerja Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi soal pembangunan sentra pengolahan atsiri di Kecamatan Lunang.

Menurut bupati kerja keras dan kegigihan kepala dinas mengajukan proposal dan program kerjanya ke Kementerian Perindustrian ternyata berbuah manis, apalagi pengolahan sentra atsiri sesuai dengan kebutuhan daerah.

"Karena memang industri pengolahan dinilai mampu untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan kemandirian ekonomi daerah, sesuai vis-misi dalam RPJMD 2021-2026," ujar bupati ketika peletakan batu pertama sentra atsiri di Lunang.

Peletakan batu pertama turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Madrianto, Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul, Kepala Dinas Pariwisata Suhendri Zainal.

Selain itu juga turut dihadiri Wakil Ketua Anggota DPRD Hakimin, Anggota DPRD Aljufri dan Kusmanto, perwakilan Kejaksaan Negeri Pesisir Selatan, Camat Lunang Caryanto dan tokoh masyarakat setempat.

Bupati melanjutkan keberadaan sentra atsiri jangan sampai sia-sia yang pada akhirnya hanya jadi monumen semata seperti pembangunan penggilingan beras di Nagari (desa adat) Kumbung dan sejumlah pasar yang tidak dihuni.

Karena itu sinergitas antar perangkat daerah sangat diperlukan, sehingga sentra pengolahan atsiri benar-benar mampu mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar dan Pesisir Selatan pada umumnya.

Apalagi biaya pembangunannya cukup besar, mencapai belasan miliar rupiah. Jika tidak mampu sebaiknya serahkan pada daerah lain yang lebih mampu dan membutuhkan, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Makanya ada program pembangunan sejumlah pasar yang ditawarkan dari Kementerian Perdagangan saya tolak, karena memang tidak kita butuhkan," tutur bupati.

Sementara Wakil Ketua DPRD Hakimin menyampaikan terima kasih atas nama masyarakat dan pribadi pada Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul yang telah memilih Lunang sebagai sentra pengolahan atsiri.

Dirinya mengaku sangat bangga dengan adanya pembangunan tersebut, karena keberadaan sentra pengolahan atsiri menurutnya bakal mempercepat proses pembangunan di kecamatan itu.

Apalagi masyarakat Lunang selama ini sangat membutuhkan pengolahan atsiri yang berbasis industri, karena selama ini penyulingan minyak atsiri yang mereka lakukan selama ini hanya secara tradisional.

"Jadi tidak efisien dan tidak efektif, sehingga belum mampu memberikan kesejahteraan," ujar politisi Partai Gerindra asal Kecamatan Lunang itu.

Selain itu dirinya juga berharap agar operasional sentra pengolahan atsiri juga melibatkan masyarakat setempat, sehingga meningkatkan pendapatan per kapita warga sekitar.

Karena keberadaan sejumlah pabrik di kecamatan itu belum berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja, sesuai yang mereka janjikan ketika hendak mendirikan pabrik.

"Dulu janjinya ada yang mengaku siap menyerap tenaga kerja lokal sampai 60 persen dari kebutuhan pabriknya, tapi setelah berdiri, serapannya malah di bawah 20 persen," sebut Hakimin.

Pada kesempatan itu Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul mengatakan operasional sentra atsiri melibatkan masyarakat sekitar seperti penyediaan bahan baku.

Kemudian tenaga operator dan administrasi yang secara otomatis bakal meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar sentra pengolahan atsiri dan Pesisir Selatan umumnya.

"Kami akan memberikan pelatihan pada operator, petani penyedia bahan baku dan manajemennya, karena tentu butuh tenaga yang profesional. Kami sudah sosialisasikan ke masyarakat," ujarnya.