Padang Aro (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) cabang Solok, Sumatera Barat hingga Juni 2022 sudah membayarkan klaim sebesar Rp122,57 miliar.
"Pembayaran klaim pada 2022 cukup tinggi terutama untuk program Jaminan Hari Tua (JHT) karena banyak pekerja yang habis masa kontraknya," kata Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Solok Maulana Anshari Siregar, saat di hubungi di Solok, Senin.
Dia menyebutkan, klaim terbesar di bayarkan yaitu untuk JHT sebesar Rp117, 51 miliar dari 8.321 kasus pada 2022.
Selanjutnya Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp3,37 miliar dengan 76 kasus termasuk beasiswa Rp535 juta untuk 102 kasus.
Seterusnya klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Rp1,06 miliar dengan 449 kasus termasuk beasiswa Rp1655 juta dengan 10 kasus serta Jaminan Pensiun (JP) Rp0,63 miliar dari 66 kasus.
Dia mengatakan jumlah perusahaan aktif yang terdaftar di BPJAMSOSTEK cabang Solok sebanyak 2.528 perusahaan.
Sedangkan untuk peserta BPJAMSOSTEK saat ini yaitu tenaga kerja penerima upah sebanyak 50.633 orang dan bukan penerma upah (BPU) 14.696 orang.
Jaminan sosial katanya, merupakan hak semua pekerja baik penerima upah maupun BPU supaya mereka aman dan nyaman dalam bekerja.
BPJAMSOSTEK cabang Solok membawahi enam kabupaten/kota yaitu Kota Solok, Sawahlunto, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Sijunjung dan Dharmasraya.
Dengan adanya perlindungan sosial, katanya maka tenaga kerja bisa bekerja dengan aman dan nyaman sebab kalau ada risiko meninggal atau kecelakaan saat bekerja maka ditanggung BPJAMSOSTEK.
"Risiko-risiko kerja yang bisa menimpa siapa saja, kapan saja, dan dimana saja itu dapat dicover BPJAMSOSTEK. Para pekerja yang sudah mendaftar dapat terlindungi serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi keluarganya," ujarnya.
BPJAMSOSTEK Solok sudah bayarkan klaim Rp122,57 miliar
Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Solok Maulana Anshari Siregar. (Antara/Erik)
