Sebagian besar Pulau Sumatera berpotensi diguyur hujan lebat

id BMKG,Peringatan dini cuaca,Pemanasan global,Perubahan iklim

Sebagian besar Pulau Sumatera berpotensi diguyur hujan lebat

Arsip - Awan gelap menyelimuti sebagian wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/Darwin Fatir.

Jakarta (ANTARA) - Sebagian wilayah besar Pulau Sumatera berpotensi diguyur hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin pada Rabu, kata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan.

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

Hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin juga berpotensi terjadi di Bali, Banten, DKI Jakarta. Kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Jambi dan sejumlah kota besar diprakirakan mengalami hujan ringan

Lalu Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya mendorong komunitas internasional untuk bergotong-royong membangun Multihazard Early Warning System yang andal guna menghadapi berbagai bencana alam dan perubahan iklim.

Menurut Dwikorita, gotong royong menjadi sebuah pilihan terbaik di tengah situasi global yang tidak menentu akibat pandemi COVID-19. Kesenjangan antar negara, kata dia, semakin menonjol di mana masyarakat global dan tentunya banyak negara dan pemerintah kewalahan dengan krisis ekonomi global dan nasional.

"Pandemi secara serius telah mengurangi kapasitas dan kemampuan pemerintah dan negara secara umum dalam semua aspek kehidupan, terutama aspek sosial ekonomi. Ketahanan sosial ekonomi menjadi tantangan utama bagi banyak negara," ujar Dwikorita.

Dwikorita menyebut bahwa tantangan tersebut semakin berat dan kompleks seiring dampak perubahan iklim yang juga semakin nyata dan dinamika lempeng tektonik planet bumi yang menunjukkan tren peningkatan keaktifan. Akibat perubahan iklim, peristiwa ekstrem semakin sering terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.

"Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) sendiri memproyeksikan bumi akan mengalami pemanasan jangka pendek hingga 1,5 derajat celsius di atas tingkat pra-industri lima tahun ke depan atau tahun 2026. Proyeksi tersebut memiliki peluang mencapai 50 persen," kata dia.

Baca juga: Prakiraan cuaca hari ini: Cuaca Indonesia didominasi hujan

Baca juga: Prakiraan cuaca hari ini: Wilayah Sumatera secara umum berpotensi hujan

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG ingatkan waspada potensi hujan lebat di sejumlah provinsi