BNPB gelar Budaya Sadar Bencana di Bukittinggi

id BNPB,Bukittinggi,Sumbar

BNPB gelar Budaya Sadar Bencana di Bukittinggi

Pagelaran Budaya Sadar Bencana BNPB di Bukittinggi. ((ANTARA/Alfatah))

Bukittinggi (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar acara Budaya Sadar Bencana di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat yang bertujuan membangun kesadaran masyarakat terhadap bencana.

Kepala BNPB Pusat, Letjen TNI Suharyanto di Bukittinggi, Minggu mengapresiasi Kota Bukittinggi dan Provinsi Sumatra Barat, yang dinilai berhasil menjadi tuan rumah pelaksanaan pagelaran budaya sadar bencana ini.

“Selama 2022 hingga bulan Mei ini, sudah terjadi 1.491 bencana di Indonesia, sedangkan tahun 2021 lalu, 5.000 lebih bencana terjadi di Indonesia, bencana bisa dikurangi jika kita kuat dengan aspek pencegahannya,” ujarnya.

Menurut dia Sumatra Barat menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki semua jenis bencana, untuk itu butuh edukasi terhadap masyarakat terkait mitigasi bencana.

“Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat mendapat edukasi tentang mitigasi bencana, warga dapat melakukan antisipasi ketika bencana terjadi,” kata dia.

Sementara Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan secara geologi Sumbar merupakan wilayah yang rentan dengan bencana gempa, hal ini disebabkan karena Sumbar dilalui tiga lempeng dunia.

“Sehingga, tingginya intensitas gempa tidak bisa dihindari, untuk itu kesiapsiagaan bencana oleh masyarakat sangat dibutuhkan, kita semua harus dapat membangun budaya sadar bencana di tengah masyarakat, kami berharap Sumbar menjadi daerah prioritas untuk kegiatan BNPB,” kata dia

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengatakan Bukittinggi dengan luas 25 kilometer hanya memiliki daerah efektif sekitar18 kilometer berupa tiga kecamatan, daerah ini juga dilewati patahan Sianok, sehingga rentan bencana gempa.

“Untuk itu butuh edukasi terhadap masyarakat tentang mitigasi bencana, salah satu upaya dapat dilakukan pendekatan dengan budaya lokal seperti pagelaran budaya ini, memang masih banyak yang belum paham, jika bencana terjadi, Kami berharap edukasi mitigasi bencana dapat disisipkan dalam kurikulum sekolah sehingga para pelajar di Bukittinggi menjadi pelajar yang sadar bencana,” ujar Erman Safar.

Dirinya juga berharap, BNPB dapat melakukan penelitian zona rawan bencana di Ngarai Sianok karena memang banyak warga yang tinggal di sekitar Ngarai Sianok.

Kepala Pusdatinkom BNPB, Abdul Muhari mengatakan kegiatan ini menjadi salah satu upaya BPNB dalam memberikan edukasi terkait mitigasi bencana pada masyarakat.

“Sesuai arahan Presiden, kita harus menyiapkan sistem edukasi bencana yang berkelanjutan, kegiatan ini menjadi salah satu implementasi dari arahan Presiden itu, kita sajikan empat pertunjukan budaya semoga menjadi pertunjukan dengan muatan edukasi terkait mitigasi bencana pada masyarakat,” katanya.

Pagelaran seni budaya sadar bencana ini digelar di Kawasan Pedestrian Jam Gadang, Sabtu malam. Pagelaran budaya sadar bencana ini mengangkat tema "Alam Takambang Jadi Guru" yang merupakan salah satu filosofi Sumatera Barat dengan makna menjadikan alam dan dunia sebagai tempat mencari ilmu pengetahuan. Pagelaran ini dimeriahkan Sanggar Gastarana, Tari Anak Nagari, Rampak Tapuak Galambuak dan Tari Piriang Rancah.

Sebelumnya, Kepala BNPB yang juga selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Indonesia, menyerahkan masker secara simbolis kepada Pemkot Bukittinggi untuk kemudian dibagikan secara gratis kepada warga dan pengunjung alun-alun Jam Gadang Bukittinggi. Pembagian masker tersebut dilakukan guna menegakkan protokol kesehatan masyarakat khususnya di kawasan wisata Kota Bukittinggi.