Ribuan Warga Jambi Tidak Menerima Konversi Gas

id Ribuan Warga Jambi Tidak Menerima Konversi Gas

Ribuan Warga Jambi Tidak Menerima Konversi Gas

Petugas mengisi tabung gas elpiji 3 kilogram. (Antara)

Jambi, (Antara) - Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Jambi, Muharman Nofriansyah, mengatakan, sebanyak 5.770 warga kota tersebut tidak terdata sebagai penerima elpiji ukuran 3 kilogram. Menurut dia di Jambi, Rabu, setelah dilakukan pendataan ulang terhadap warga Kota Jambi di masing-masing kelurahan oleh konsultan ESDM, ternyata masih banyak warga yang belum menerima konversi minyak tanah ke gas. "Warga kota yang tidak terdata sebagai penerima tabung gas sebagai konversi minyak tanah ternyata jumlahnya ribuan," kata dia. Hal itu diketahui setelah pihaknya selesai melakukan pendataan ulang terhadap warga yang layak menerima paket konversi. "Ribuan warga yang seharusnya layak mendapatkan paket konversi tidak terdata. Banyak sekali yang tak terdata," ujarnya. Ia menyebutkan dari hasil pendataan ada sekitar 5.770 warga yang luput dari pendataan sehingga tidak kebagian kompor dan gas ukuran 3 Kg beserta aksesorisnya. Pendataan sendiri sudah selesai dilaksanakan sekitar akhir Mei lalu, dan hasil pendataan sudah dikirimkan ke pusat untuk disampaikan supaya yang belum mendapatkan juga mendapatkan paket konversi. Namun hingga saat ini, kata Nofriansyah, belum ada konfirmasi dari pusat mengenai tindak lanjut terkait warga yang belum dapat tersebut, apakah akan diberikan atau tidak. "Kalau tindak lanjutnya belum ada, yang jelas data sudah kita sampaikan," katanya. Menurut dia, pendataan ulang yang dilakukan sesuai dengan hasil kesepakatan dengan DPRD Kota Jambi, karena sebelumnya ditengarai banyak warga yang tidak mendapatkan haknya. Berdasarkan pendataan terhadap penerima konversi minyak tanah ke gas di Kota Jambi yang dikeluarkan konsultan ESDM sebanyak 88.668 kepala keluarga. Namun ketika paket diberikan ternyata banyak warga Kota Jambi yang tak kebagian sehingga menimbulkan protes dan ada yang sempat mengadukan ke DPRD Kota Jambi mempertanyakan hak mereka. (*/jno)