PSPS Pekanbaru Fokus Dua Laga Tersisa

id PSPS Pekanbaru Fokus Dua Laga Tersisa

Pekanbaru, (Antara) - Pelatih PSPS Pekanbaru, Riau, fokus pada dua laga tersisa Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 menghadapi Sriwijaya FC dan Pelita Bandung Raya di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai. "Semoga saja dapat poin di kandang pada laga yang masih tersisa bertemu dua tim tangguh," kata pelatih PSPS Afrizal Tanjung di Pekanbaru, Kamis. Dia mengatakan pihaknya sudah mengatur strategi agar dapat menabung poin untuk dipersembahkan kepada suporter fanatik nantinya. Meski begitu pihaknya pasrah tim asuhan tidak dapat keluar dari jurang degradasi karena hanya dua pertandingan lagi yang masih tersisa. Sedangkan PSPS sesuai jadwal bertemu Sriwijaya FC Senin (22/7) dan menghadapi Pelita Bandung Raya Sabtu (27/7). Untuk menghadapi kedua tim itu, pihaknya sudah menerapkan strategi dan tentunya tidak mengharapkan kalah dihadapan pendukung setia. Saat ini PSPS Pekanbaru berada di dasar klasemen sementara hanya mampu menabung sebanyak 17 poin dari 29 kali bertanding, empat kali menang, lima kali seri dan selebihnya tumbang. Sedangkan Sriwijaya FC berada pada posisi ke-4 dengan mengumpulkan sebanyak 52 poin, 26 kali bertanding, sebanyak 16 kali menang, empat kali seri dan selebihnya kalah. Demikian pula pelita Bandung Raya menduduki peringkat ke-15 dengan perolehan sebanyak 26 poin, lima kali menang dan masing-masing sebelas kali tumbang dan imbang. Dia mengatakan untuk menghadapi kedua tim tersebut, maka pemain terpaksa harus latihan pagi hari dengan porsi yang minim. Sementara itu, manajer PSPS Boy Sabirin mengatakan pihaknya pasrah terhadap tim asuhan yang terjungkal di jurang degradasi. "Kalau toh memang harus tersingkir maka kami harus berbuat apalagi, ya pasrah saja," katanya. PSPS pada musim kompetisi ISL 2012-2013 tidak memiliki sponsor meski sejumlah perusahaan nasional dan internasional menanamkan modal di Riau, maka sejumlah pemain asing hengkang ke tim lain. Meski Pemerintah Kabupaten Kampar telah menyuntik dana pada paruh kompetisi dengan dana sekitar Rp900 juta tapi tidak mampu menongkrak peringkat klasemen. (*/jno)