Harga Getah Karet Solok Selatan Turun Rp6.000/Kg

id Harga Getah Karet Solok Selatan Turun Rp6.000/Kg

Harga Getah Karet Solok Selatan Turun Rp6.000/Kg

Getah karet. (Antara)

Padang Aro, (Antara) - Harga jual getah karet petani kepada pengumpul di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak dua bulan terakhir dari Rp12.000 per kilogram menjadi Rp6.000 per kilogram. Pengumpul karet di Lubuak Gadang Timur, Kecamatan Sangir Jupriadi, di Padang Aro, Senin, mengatakan, harga getah karet sudah mengalami penurunan sejak dua bulan belakangan yang disebabkan oleh harga karet dunia juga turun. Akibat penurunan harga ini imbuhnya, membuat pasokan karet dari petani menjadi turun dan hingga sekarang belum terlihat tanda-tanda harganya akan kembali naik. "Akibat harga getah karet turun, pasokan dari petani juga berkurang cukup signifikan karena mereka malas untuk menyadap dan lebih memilih mencari alternatif lain dalam mencari nafkah," terangnya. Harga dasar karet saat ini, sebutnya, yaitu Rp18.500 untuk seratus persen sedangkan yang di Solok Selatan mayoritas memiliki kandungan air 45-48 persen. "Getah karet di Solok Selatan memiliki kandungan air tinggi karena mayoritas area perkebunan petani berada di perbukitan yang merupakan sumber air," terangnya. Seorang petani karet di Kecamatan Sangir, Zal (42) mengatakan, harga getah karet kerap mengalami penurunan menjelang Ramadhan. "Entah itu permainan pedagang atau memang harga getah karet benar-benar turun kita tidak tahu tetapi jelang ramadhan memang sering turun harganya," katanya. Akan tetapi, kata dia, penurunan harga saat ini cukup signifikan dan membuat petani malas menyadap karet dan lebih memilih mencari pekerjaan alternatif. "Biasanya penurunan harga ini tidak terlalu tinggi sehingga petani masih mau panen akan tetapi sekarang dengan turunnya sampai Rp6.000 petani lebih memilih kerja lain seperti proyek atau yang lainnya," kata dia. Dia berharap, menjelang Lebaran harga karet bisa kembali mengalami peningkatan karena kebutuhan di saat bulan Ramadhan dan Lebaran akan tinggi. "Kita berharap sebelum Lebaran harga karet bisa kembali naik karena kebutuhan akan semakin besar dan para petani akan semakin terbebani ditambah lagi harga bahan pokok yang terus naik," katanya. (**/rik)