Solok Selatan tunggu distribusi vaksin Sinovac untuk anak 6-11 tahun

id vaksinasi anak,vaksin sinovac,solok selatan

Solok Selatan tunggu distribusi vaksin Sinovac untuk anak 6-11 tahun

Ilustrasi - Wali Kota Sawahlunto Deri Asta bersama Kepala BINDA Sumbar Hendra menyaksikan vaksinasi anak usia 6-11 tahun bagi pelajar di SD Negeri 19 Santur, beberapa waktu lalu. (Antarasumbar/Yudha Adaha)

Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, siap menyukseskan vaksinasi COVID-19 untuk anak berumur 6-11 tahun yang sudah dimulai sejak awal tahun ini dan masih menunggu pendistribusian vaksinnya, kata pejabat pemerintah setempat.

"Susah kami petakan (vaksinasi anak). Sekitar 21.000 anak didik yang akan diberi vaksin jenis Sinovac," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman saat dihubungi di Padang Aro, Kamis.

Ia mengatakan hasil pemetaan itu telah diusulkan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk segera didistribusikan vaksinnya.

"Pemprov sudah dikirim ke Kemenkes untuk mendapatkan vaksinnya," ujarnya.

Ia mengatakan kesiapan untuk pelaksanaan vaksinasi untuk anak umur 6-11 tahun bukan saja dari pemerintah kabupaten, melainkan juga dari pihak sekolah.

"Sosialisasi melalui Dinas Pendidikan sudah dilaksanakan. Logistik sudah siap, pihak sekolah juga siap," ujarnya.

Vaksinasi anak, katanya, akan dilaksanakan di setiap sekolah dengan tim vaksinator dari puskesmas setempat yang didukung oleh Dinas Kesehatan, Polres Solok Selatan, RSUD Solok Selatan.

"Tim vaksinator di puskesmas ada 2 hingga 3 tim, kemudian dibantu dari Dinkes, RSUD, dan Polres yang semuanya berjumlah 37 tim yang siap dikerahkan," ujarnya.

Salah satu sekolah dasar yang telah melakukan sosialisasi vaksinasi anak kepada orang tua murid, yakni SDN 04 Bariang Rao Rao, Kecamatan Sungai Pagu, pada Kamis.

Kepala SDN 04 Bariang Rao Rao, Animar Fauziah, mengatakan sosialisasi didampingi oleh tim dari puskesmas setempat ini untuk memberikan pengertian kepada orang tua murid bahwasanya vaksinasi yang bakal dilaksanakan ini tidak berbahaya, justru baik untuk anak mereka.

"Ya, kita harapkan setelah mengikuti sosialisasi ini, orang tua mengizinkan anaknya untuk divaksinasi," ujarnya.

Ia berharap orang tua tidak termakan oleh berita bohong atau hoaks yang banyak beredar di media sosial.

Ia mengatakan jumlah murid di sekolah yang berada di kawasan objek wisata kampung adat Saribu Rumah Gadang itu sebanyak 344 orang dan 40 anak didik diantaranya sudah divaksin. (*)