BKKBN RI gandeng UNP dalam program penurunan angka stunting di Sumbar

id Bkkbn ri,Unp,berita sumbar,berita unp

BKKBN RI gandeng UNP dalam program penurunan angka stunting di Sumbar

Pertemuan Tim BKKBN RI dengan Rektor UNP di Ruang Sidang Rektor membahas kerja sama dalam upaya mengurangi angka stunting di Provinsi Sumatera Barat. (ANTARA/Humas UNP)

Padang (ANTARA) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI akan menggandeng UNP dalam bentuk kerja sama dalam upaya mengurangi angka stunting di Provinsi Sumatera Barat terhitung pada 2022.

Hal ini terencana dalam pertemuan Tim BKKBN RI yang diwakili oleh Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Prof drh Muhammad Rizal Martua Damanik, Ph.D dengan Rektor UNP Prof Ganefri, Ph.D di Ruang Sidang Rektor UNP, Senin.

"Sumbar masih tergolong daerah yang memiliki angka stunting yang tinggi di atas rata-rata nasional, maka pemerintah melalui BKKBN perlu melakukan kerja sama dengan semua lembaga" kata Prof drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, Ph.D di Padang, Senin.

Ia mengatakan kerja sama tersebut masuk pada perguruan tinggi dalam upaya menurunkan angka stunting, maka UNP merupakan salah satu mitra yang diajak untuk kerja sama tersebut.

Sementara itu Rektor UNP Prof Ganefri Ph.D. mengatakan UNP menyambut positif peluang kerja sama ini, salah satu programnya yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah stunting tersebut yaitu melalui kegiatan KKN.

Kegiatan KKN berbasis penanganan stunting ke daerah-daerah yang rentan stunting, dan juga bisa melakukan perbaikan gizi dengan pengembangan kuliner yang bisa melibatkan program studi tata boga yang ada di UNP.

Menurut dia, sangat ironis Sumbar yang kaya dengan SDA dalam pangan justru masih ada daerah yang tinggi angka stuntingnya seperti Kabupaten Solok dan Kabupaten Pasaman.

Dalam kegiatan pertemuan ini juga hadir kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Etna Estelita, Kepala LP2M UNP Yohandri, Ph.D dan Ketua Pusat Kajian Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKKLH UNP) Prof Dr Indang Dewata yang juga Tim SDGs Provinsi Sumatera Barat.

Dalam diskusi selanjutnya Prof Dr Indang Dewata, menyampaikan salah satu upaya menekan angka stunting melalui gerakan SDGs (Sustainable Depelovement Goals), karena dari 17 indikator SDGs ada yang fokus dalam penangganan stunting.

Ia berharap pemerintah daerah juga serius menganggarkan dana penanganan stunting di daerahnya, membangun kampung KB, bank sampah dan sebagainya.