Lapas Padang gunakan "Sikodi" untuk tingkatkan pengamanan penjara

Padang (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menggunakan Sistem Kontrol Keliling Digital "Sikodi" untuk upaya meningkatkan pengamanan di penjara.

Lapas Padang adalah satu-satunya Lapas di Indonesia yang menggunakan alat berbasis teknologi dan digital itu, karena memang diinisiasi oleh Kepala Pengamanan Lapas Padang, Bagus Dwi Siswandono saat ia mengikuti pelatihan kepemimpinan.

"Sikodi merupakan sistem berbasis digital untuk memantau kegiatan para petugas pengamanan yang piket di Lapas Padang," kata Bagus di Padang, Rabu.

Ia menjelaskan alat tersebut berfungsi untuk membaca jumlah patroli yang dilakukan oleh petugas ke titik-titik yang sudah ditentukan oleh Lapas Padang.

Semuanya ada sebanyak 15 titik dengan rincian 9 di blok hunian, empat titik di tembok luar, dan dua titik di halaman luar.

"Pada titik-titik patroli itu terdapat kode bar yang bisa discan oleh Sikodi, itu secara otomatis akan terbaca secara digital," katanya.

Data patroli tersebut akan dipindahkan ke komputer pada esok harinya untuk melihat apakah petugas piket melakukan patroli sesuai jadwal yang ditentukan.

"Jadi alat ini sebagai kontrol petugas jaga untuk melakukan pengamanan keliling, mereka tidak bisa berbohong atas kinerjanya waktu berjaga," jelasnya.

Bagus mengatakan kedisiplinan para pegawai dalam melakukan patroli akan berdampak besar pada tingkat keamanan di Lapas.

Sebagai upaya untuk mencegah adanya pelarian narapidana, ataupun tindakan untuk memasukkan barang terlarang ke dalam penjara.

"Saat ini ada berbagai modus para pekaku untuk menyelundupkan barang terlarang ke Lapas, karena itu pengamanan harus ditingkatkan untuk antisipasi," jelasnya.

Ia berharap Sikodi bisa mendorong terciptanya keamanan di Lapas lewat fungsi kontrol terhadap para petugas keamanan.