Siswa SMA sederajat sudah vaksin di Cabdin Wilayah IV Sumbar capai 80 persen

id berita payakumbuh,berita sumbar,vaksin

Siswa SMA sederajat sudah vaksin di Cabdin Wilayah IV Sumbar capai 80 persen

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Sumatera Barat, Asricun. (Antarasumbar/Akmal Saputra)

Angka vaksinasi COVID-19 siswa SMA, SMK dan SLB terus bergerak setiap harinya,
Payakumbuh (ANTARA) - Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah IV Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat vaksinasi siswa SMA, SMK dan SLB di wilayah kerjanya, yakni Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Tanah Datar sudah mencapai 80 persen.

Kepala Cabdin Pendidikan Wilayah IV Asricun di Payakumbuh, Selasa, mengatakan angka vaksinasi COVID-19 siswa SMA, SMK dan SLB terus bergerak setiap harinya.

"Dari 37.000 lebih peserta didik, yang telah divaksin itu sudah lebih 30.000 atau sudah sekitar 80 persen. Ini data sampai akhir Desember 2021," katanya.

Sementara, sambungnya untuk vaksinasi COVID-19 bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) sudah mencapai angka 83 persen dari 3.632 PTK yang ada di wilayah kerjanya.

"Yang belum divaksin ini kebanyakan memang karena ada kendala kesehatan yang membuatnya belum dapat divaksin pada saat itu," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini proses belajar mengajar untuk SMA sederajat di wilayah IV sudah dilaksanakan secara tatap muka penuh terbatas.

"Hal ini sesuai dengan SKB 4 Menteri yang mengungkapkan bahwa tidak ada lagi peserta didik yang belajar dari rumah," katanya.

Menurutnya, di wilayahnya sendiri pembelajaran secara tatap muka penuh terbatas ini sudah dimulai semenjak 3 Januari 2022.

"Terbatas ini adalah jumlah jam belajarnya yang hanya maksimal dilaksanakan selama 6 jam pelajaran. Namun jumlah siswa tidak ada lagi pembatasan," kata dia.

Ia mengatakan bahwa kehadiran siswa ke sekolah juga tergantung kepada telah divaksin atau belum divaksinnya siswa tersebut.

"Meski telah dibolehkan tatap muka secara penuh, saya meminta sekolah untuk tetap terus memastikan berjalannya protokol kesehatan di sekolah," ungkapnya.