Pessel siapkan Rp13 miliar untuk pengembangan pariwisata di 2022

id Bupati pessel,Berita sumbar,Berita pessel

Pessel siapkan Rp13 miliar untuk pengembangan pariwisata di 2022

Bupati Rusma Yul Anwar saat membuka Jambore Desa Wisata di Nagari Salido Saribulan Kecamatan IV Jurai, Selasa (21/12)

Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar, mengungkapkan pemerintah kabupaten mengalokasikan Rp13 miliar untuk pengembangan pariwisata di daerah berjuluk 'Negeri Sejuta Pesona' itu.

Besaran dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bakal diprioritaskan untuk pengembangan infrastruktur dan akses menuju desa wisata, mengingat potensinya yang sangat besar di Pesisir Selatan.

"Nanti kami upayakan juga jalur-jalur alternatif menuju destinasi, sehingga lebih mudah diakses" ungkap bupati di Painan usai membuka Jambore Kelompok Sadar Wisata di desa wisata Salido Saribulan Kecamatan IV Jurai, Selasa (21/12).

Jambore Desa Wisata merupakan

kerjasama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dengan 15 Desa Wisata, 9 Pokdarwis dari 7 Kecamatan.

Bupati menyampaikan, tujuan utama pengembangan pariwisata adalah guna

meningkatkan roda perekonomian masyarakat dan sekaligus dapat mendorong perkembangan dan pembangunan daerah.

Menciptakan lapangan kerja dan sebagai sumber Pendapatan, baik Pendapatan Asli Daerah (PAD), devisa, dan Pendapatan Asli Desa (PADes) untuk pembangunan. Apalagi,

masing-masing nagari di Pesisir Selatan sudah menunjukkan keunggulannya.

"Nagari Salido Saribulan, misalnya, dengan potensi alam yang bisa dikembangkan menjadi lokasi wisata arung jeram dan berbagai olahraga lmair lainnya," terang bupati.

Bupati melanjutkan, desa wisata memiliki beberapa kategori desa wisata di Pesisir Selatan seperti desa wisata mandiri, desa wisata maju, dan desa wisata berkembang.

Dengan adanya kegiatan Jambore, ia berharap desa wisata di Pesisir Selatan bisa lebih maju. Karena itu, bupati meminta tiap-tiap desa mampu mengembangkan potensi wisatanya.

Menurut bupati, pemerintah daerah bakal menyiapkan sektor pariwisata sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi daerah, menggantikan sektor primer yang diyakini kelak bakal menemui titik jenuhnya.

"Karena itu, musti kita siapkan dari sekarang," tutur bupati.

Selain itu, jelas bupati, pemerintah kabupaten menargetkan omset ekonomi kreatif di daerah itu mencapai Rp50 miliar pada 2026 melalui pengembangan pariwisata daerah.

Pengembangan pariwisata harus mampu memberikan nilai tambah terhadap lapangan usaha pendukungnya. Tidak hanya hotel dan restoran, tapi juga industri kreatif.

"Sehingga berkontribusi lebih besar pada perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat," ujar bupati.

Sejauh ini kontribusi sektor pariwisata di Pesisir Selatan masih berkutat pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan pangsa yang relatif kecil. Ia belum mampu memberikan dampak yang lebih luas terhadap usaha penunjangnya.

Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), pangsa sektor pariwisata terhadap PAD hanya sekitar Rp1-Rp1,5 miliar dari total Rp135 miliar tiap tahunnya. Bahkan pada 2020 hanya mampu berperan Rp80 juta.

Kondisi tersebut, kata bupati, akibat kebijakan pengembangan pariwisata yang terlalu fokus pada pembangunan destinasi dan infrastrukturnya, namun lupa pada tumbuh kembang usaha ikutannya.

Padahal, ekonomi kreatif merupakan salah satu usaha penunjang sektor pariwisata yang memiliki daya tariknya tersendiri bagi wisatawan. Apalagi, Pessel kaya akan nilai-nilai budaya sumber daya alam yang layak untuk dikembangkan.

"Jadi, harus kita sikapi dari sekarang. Jangan lagi sekedar menjual keindahan alam," ujar bupati.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, kebijakan pemerintah kabupaten di bidang pariwisata lebih pada pembangunan sumber daya manusia pelaku usaha pariwisata.

Pembenahan manajemen pengelolaan destinasi, penguatan peran pentahelix dan pemberdayaan masyarakat pelaku wisata.

Tidak lagi sekedar menjual keelokan alam semata, tapi lebih pada menjual keunikan ragam budaya.

Menjaga dan meningkatkan sikap ramah tamah masyarakat sekitar destinasi. Menciptakan rasa aman bagi wisatawan. Mengeksplorasi kreatifitas penggiat wisata dan pelaku ekonomi kreatif, khususnya generasi muda.

"Selain itu, juga meningkatkan penguasaan teknologi informasi pelaku usaha ekonomi kreatif dalam perluasan pasar ," terang bupati.

Mendorong peningkatan kreatifitas pelaku usaha ekonomi kreatif untuk menciptakan produk yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing secara nasional, bahkan internasional.

"Pariwisata dan ekonomi kreatif masuk misi ke-empat RPJMD. Targetnya kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Pessel sebagai salah satu destinasi favorit di kawasan Pantai Barat Indonesia," tutup bupati.