Padang (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat mencatat sebanyak 709.389 atau 51,26 persen pasangan usia subur di daerah itu pada 2021.
Kepala BKKBN Sumbar Fatmawati di Padang, Selasa mengatakan angka tersebut didapatkan usai pihaknya melakukan Pendataan Keluarga (PK) 2021 terhadap 1.201.691 kepala keluarga di daerah itu dari target APBN sebanyak 1.210.691 kepala keluarga.
Ia mengatakan untuk usia 15 - 19 tahun sekitar 0,56 persen, usia 20-24 tahun 5,79 persen, usia 25-29 tahun 14,67 persen, usia 30-34 tahun 19 persen, usia 35-39 tahun 22,08 persen, usia 40-44 tahun 20,14 persen, usia 40-59 tahun 17,76 persen.
Menurut dia ada lima kabupaten dan kota dengan pasangan usia subur terbesar yakni Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Sebanyak 36.134 pasangan usia subur atau 5,09 persen sedang dalam kondisi hamil, selain itu jika berdasarkan pasangan usia subur dalam kondisi hamil digolongkan terlalu muda sebanyak 2,27 persen, 18.28 persen hamil dalam kondisi terlalu tua, 14.77 persen terlalu banyak, 13.43 terlalu dekat.
Dalam pendataan BKKBN Sumbar menggunakan metode sensus dengan mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran pendataan di Sumbar.
"Pendataan dilakukan melalui kunjungan rumah ke rumah dengan pengumpulan data yang 30 persen menggunakan formulir dan 70 persen menggunakan smartphone," kata dia.
Ia masih terdapat tantangan dalam meningkatkan cakupan dan kualitas data agar para pengambil kebijakan dan pengelola program di berbagai tingkatan dapat mengambil tindakan tepat atas dasar bukti dari data atau informasi yang dikumpulkan.
"Harapannya PK 2021 dapat dimanfaatkan sebagai rujukan intervensi operasional di lapangan yang memberi keyakinan bahwa program yang dirancang dapat tersampaikan secara cepat dan tepat pada keluarga yang membutuhkan," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan penyelenggaraan PK 21 telah melibatkan sebanyak 8.289 kader pendata yang tersebar di 1.168 Nagari/Desa/Kelurahan, 179 Kecamatan dan 19 Kabupaten/ Kota di seluruh Sumatera Barat.
Pelaksanaan PK 21 juga melibatkan tenaga Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), kader PPKB/Sub-PPKBD, perangkat desa dan perangkat kecamatan selaku supervisor, manajer pengelola dan manajer data.
"Melalui hasil PK 21 ini, diharapkan dapat melihat indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang meliputi dimensi ketentraman, kemandirian dan kebahagiaan, sehingga kualitas keluarga Indonesia serta potret pelaksanaan peran dan fungsi keluarga di Indonesia dapat benar-benar terukur," kata dia.
Berita Terkait
Polisi Bukittinggi selidiki penemuan mayat diduga korban kekerasan
Jumat, 29 Maret 2024 19:47 Wib
Bawaslu Pesisir Selatan sebut Pileg dan Pilpres berjalan baik
Jumat, 29 Maret 2024 19:45 Wib
KKG PAI di Pariaman gelar tabligh akbar peringati Nuzul Quran
Jumat, 29 Maret 2024 17:48 Wib
Pemkot Pariaman bersiap sambut wisatawan pada libur lebaran 2024
Jumat, 29 Maret 2024 17:45 Wib
Muhammad Isnaini Jabat Camat Rao Utara
Jumat, 29 Maret 2024 17:44 Wib
Pemkab Agam maksimalkan pengutan PAD upaya pencapaian target
Jumat, 29 Maret 2024 16:30 Wib
Pertamina pastikan BBM di SPBU seluruh Sumbar tidak bercampur air
Jumat, 29 Maret 2024 14:33 Wib
Bank Nagari bantu 1.000 UMKM di Sumbar terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
Jumat, 29 Maret 2024 12:53 Wib