Pemkab Pasbar nilai tenaga kerja perlu keahlian dan komitmen untuk kurangi pengangguran

id berita pasaman barat,berita sumbar,TK

Pemkab Pasbar nilai tenaga kerja perlu keahlian dan komitmen untuk kurangi pengangguran

Pemkab Pasaman Barat saat menggelar rapat membahas tenaga kerja dalam rangka meningkatkan keahlian dan mengurangi pengguran. (Antarasumbar/Altas Maulana)

Untuk bisa masuk ke pasar kerja yang strategis membutuhkan tenaga kerja yang berkomitmen,
Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pemkab Pasbar), Sumatera Barat menilai diperlukan keahlian dan komitmen tenaga kerja untuk mengurangi jumlah penganguran di daerah itu.

Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto saat rapat koordinasi Pusat Pengembangan Keahlian, Klinik Produktifitas Tenaga Kerja dan Dunia Usaha di Simpang Empat, Selasa, mengatakan Pasaman Barat memiliki proyeksi kesempatan kerja yang sangat strategis terutama disektor perkebunan dan pertanian, sektor usaha mikro kecil dan menengah dan lainnya.

"Untuk bisa masuk ke pasar kerja yang strategis membutuhkan tenaga kerja yang berkomitmen. Oleh karena itu melalui Skill Development Center, Klinik Produktifitas dan Dunia Usaha ini dapat menjadi salah satu alternatif dan solusi dalam peningkatan kompetensi tenaga kerja," katanya.

Ia mengatakan Pusat Pengembangan Keahlian, Klinik Produktifitas dan Dunia Usaha ini merupakan program Presiden RI yang pelaksanaannya diwujudkan lewat pemerintah daerah kabupaten/kota.

Ia menyebutkan dilihat dari partisipasi angkatan kerja di Pasaman Barat saat ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik orang dengan tingkat pengangguran masih tinggi dengan jumlah, 4.69 persen.

"Angka ini didominasi dengan angkatan kerja berumur 20-24 tahun," ujarnya.

Ia menekankan bahwa masalah pengangguran tidak hanya urusan pemerintah daerah saja, namun juga urusan stakeholder dan pelaku usaha lainnya, dengan memperluasan lapangan kerja secara berkelanjutan.

"Kita berharap melalui tim forum Pusat Pengembangan Keahlian dan Klinik Produktifitas dan Dunia Usaha daerah ini dapat memfasilitasi semua kebutuhan angkatan kerja dengan sungguh, agar kedepannya SDM ketenagakerjaan siap menghadapi pasar kerja maupun membangun wirausaha mandiri," harapnya.

Sementara Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasbar, Armen menjelaskan rapat koordinasi tersebut dilakukan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan yang merupakan satu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia umumnya dan Pasaman Barat khususnya.

"Selain itu, misi dibentuknya forum Pusat Pengembangan Keahlian dan Klinik Produktifitas dan dunia usaha ini adalah untuk meminimalisir jumlah pengangguran yang ada di Pasaman Barat," katanya.

Ia menjelaskan, banyaknya jumlah pengangguran di Pasaman Barat dipengaruhi oleh kompetensi dan daya saing yang sulit, serta tidak sesuainya ketersediaan lapangan kerja dimana kapasitas kerja justru semakin berkurang.

"Selain itu, adanya ketidakcocokan antara pekerjaan yang dilakukan dengan pendidikan yang ditempuh, sehingga tidak adanya kelayakan antara pendidikan dengan pelatihan yang ditempuh," sebutnya.

Ia menambahkan berdasarkan data terakhir sekitar 9.016 masyarakat Pasaman Barat, berstatus sebagai pengangguran.

Angka itu berdasarkan data yang dikeluarkan pada 2020. "Untuk yang bekerja berjumlah 185.371 orang dari jumlah angkatan kerja 194.387 orang," katanya.