UNP bersama Kemendes PDTT selenggarakan CBT rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2021

id unand

UNP bersama Kemendes PDTT selenggarakan CBT rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2021

Rektor UNP, Prof Ganefri, Ph.D. (ANTARA/Humas UNP)

Padang (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT) bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi menyelenggarakan rekrutmen khususnya Tenaga Pendamping Profesional (TPP) untuk posisi Tenaga Pendamping Lokal Desa (PLD).

Salah satu perguruan tinggi yang ditunjuk oleh Kemendes PDTT sebagai pelaksana rekrutmen PLD yakni Universitas Negeri Padang (UNP).

Rektor UNP, Prof Ganefri, Ph.D di Padang, Senin, menyambut baik program Kemendes PDTT yang bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk mengajak putra-putri terbaik Indonesia yang ingin mengabdi untuk memajukan desa.

"UNP sebagai salah satu universitas penyelenggara test tulis mencakup tiga wilayah yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Para peserta PLD dapat mengikuti ujian secara daring melalui link https://cbt.unp.ac.id/," ucapnya.

Rekrutmen PLD ini dilaksanakan secara online dengan melewati berbagai tahapan yakni mulai dari tahapan seleksi, pendaftaran, proses seleksi pendaftaran, Pengumuman hasil pendaftaran, test tulis, dan tes wawancara.

Adapun jumlah peserta ujian pendamping lokal desa yakni sebanyak 896 orang yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Dokumen ujian yang masih bersegel diserahkan oleh Koordinator Pengembangan Sistem dan Model Pemberdayaan Masyarakat Kemendes PDTT, Febrian Alyuswar, beserta tim kepada Wakil Rektor IV, Prof Yasri, yang juga disaksikan oleh Tim Rekrutmen PLD UNP.

Ujian CBT PLD dilaksanakan pada hari ini, mulai pukul 08.00 WIB hingga 23.59 WIB secara daring. Sementara itu, untuk jadwal pengumuman hasil test tulis dan Pemanggilan wawancara pada tanggal 8 Desember 2021.

Kemudian, sesi wawancara akan dilaksanakan dari 9 hingga 15 Desember dan Pengumuman hasil rekrutmen akan diumumkan pada 20 Desember 2021.

Peserta ujian diberikan kebebasan dalam menentukan lokasi untuk melaksanakan ujian dengan syarat memiliki akses internet yang baik.