Tiket pesawat dan cabai penyumbang inflasi di Sumbar pada November 2021

id berita padang,berita sumbar,inflasi

Tiket pesawat dan cabai penyumbang inflasi di Sumbar pada November 2021

Suasana konter check in di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman. (Antarasumbar/Ikhwan Wahyudi)

Pada November 2021 Sumbar mengalami inflasi 0,65 persen,
Padang (ANTARA) - Kenaikan harga tiket pesawat dan cabai merah menjadi penyumbang inflasi pada November 2021 di Sumatera Barat (Sumbar) berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar.

"Pada November 2021 Sumbar mengalami inflasi 0,65 persen salah satunya disumbang oleh kenaikan tiket pesawat, cabai merah dan minyak goreng," kata Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati di Padang, Rabu.

Menurut dia sejumlah komoditas lain yang mengalami kenaikan yang menjadi penyumbang inflasi pada November 2021 yaitu telur ayam ras, emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, ikan tongkol, cat tembok, jengkol dan mobil.

Pada sisi lain sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga pada November 2021 yaitu daging ayam ras, bawang merah, tomat, kentang, ikan gambolo dan ikan teri.

Ia menyampaikan dari 24 kota di Sumatera pada November 2021 seluruh kota mengalami inflasi dan yang tertinggi di Banda Aceh sebesar 0,87 persen dan terendah di Lubuk Linggau 0,29 persen.

"Kota Padang menduduki urutan ke tujuh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan urutan ke 35 secara nasional," ujarnya.

Sementara berdasarkan pantauan di Pasar Raya Padang harga cabai merah pada pekan pertama November 2021 mencapai Rp45 ribu per kilogram.

Kemudian memasuki pekan kedua naik menjadi Rp52 ribu per kilogram dan kembali turun pada pekan ketiga menjadi Rp44 ribu dan memasuki pekan keempat menjadi Rp36 ribu per kilogram.

Sedangkan harga telur ayam ras pada awal November 2021 mencapai Rp20.800 per kilogram dan naik menjadi Rp26 ribu per kilogram pada pekan kedua.

Pada sisi lain para petani di Nagari Alahan Panjang Kabupaten Solok, Sumbar mengeluhkan harga bawang merah ukuran menengah di daerah itu anjlok menjadi hanya Rp4 hingga Rp6 ribu per kilogram karena melimpahnya produksi bawang merah.

"Penurunan harga bawang merah ini sudah berlangsung sejak dua bulan yang lalu dari awalnya Rp40 ribu turun menjadi Rp25 ribu, turun lagi Rp15 ribu hingga sekarang Rp6 ribu," kata salah seorang petani di Alahan Panjang, Satria Wira Gumanti (29).

Selain harga bawang anjlok, sejumlah komoditas lainnya berupa tomat juga mengalami penurunan harga dari Rp3 ribu menjadi Rp800 per kilogram sejak sebulan terakhir.