Bupati Solok harapkan Kementan beri dukungan anggaran untuk BPTP Sumbar

id berita sumbar,berita solok,Bupati Solok Epyardi Asda,Harvick Hasnul Qolbi

Bupati Solok harapkan Kementan beri dukungan anggaran untuk BPTP Sumbar

Bupati Solok Epyardi Asda bersama Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi di Badan Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP), Sukarami, Kabupaten Solok, Sumbar (Antara/HO-Diakominfo Solok)

Solok (ANTARA) - Bupati Solok Epyardi Asda mengharapkan agar Kementerian Pertanian (Kementan) RI memberikan dukungan anggaran untuk Badan Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumbar yang bertempat di Sukarami, Kabupaten Solok dalam pengembangan sektor pertanian.

Menurut Epyardi di Sukarami, Senin perlunya perhatian lebih kepada BPTP Sumbar khususnya untuk para peneliti pertanian dalam pengembangan benih atau bibit untuk wilayah Kabupaten Solok dan daerah lainnya bergantung kepada peneliti.

“Kabupaten Solok saja punya wilayah pertanian yang luas belum lagi daerah lain yang dinaungi oleh BPTP. Maka dari itu dengan adanya BPTP Sumbar di sini, banyak harapan kami khususnya petani dalam pengembangan teknologi pertanian yang bisa digunakan," kata dia.

Ia juga mengatakan BPTP Sumbar bahkan bisa melakukan pembibitan kentang untuk Kabupaten Solok secara luas tetapi terkendala dengan anggaran yang terbatas. Hal ini tentu berdampak pada kelangkaan benih dan petani pun menjadi susah.

“Seperti kita ketahui, harga bawang merah anjlok, petani menjerit. Nah salah satu tanaman pertanian yang dinilai stabil adalah kentang. Namun saat petani mau beralih bertanam kentang, benihnya malah langka, kalau pun ada diperoleh dari Jawa," ucap dia.

Ia mengatakan sebetulnya BPTP Sumbar bisa menghasilkan pembibitan kentang secara banyak tetapi anggarannya terbatas.

Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi mengatakan akan mencarikan solusi terhadap permintaan bupati Solok dan ia meminta adanya tim kecil untuk membahasnya langsung dengan Kementerian.

“Saya sudah melihat langsung soal masalah ini dan sudah disampaikan juga oleh pak bupati. Tapi yakinlah ini ada jalan keluarnya. Ini kita kawal dan ingatkan kami karena masalah seperti ini bisa kami bawa ke kementerian atau ke tingkat kabinet member,” katanya.

Harvick juga mengatakan saat ini Kementerian Pertanian RI tak lagi memfokuskan soal pengembangan komoditas pertanian tetapi lebih jauh bagaimana hasil produksi pertanian tersebut bisa diserap langsung.

“Seperti yang disampaikan bupati di sini ada bawang merah, kentang dan beras. Dan saya senang sekali ternyata Pemkab Solok sudah melakukan pra kerja sama dengan Food Station di DKI Jakarta untuk beras. Ini bagus salah satu mempercepat penyerapan,” ujarnya.