Wabup Pessel apresiasi semangat guru di tengah pandemi

id wabupe pessel,berita pessel,berita sumbar

Wabup Pessel apresiasi semangat guru di tengah pandemi

Wakil Bupati Rudi Hariyansyah saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Guru Nasional 2021, sekaligus HUT PGRI ke-76 di Painan, Senin (29/11). (ANTARA/HO-dok.humas)

Painan (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rudi Hariyansyah mengapresiasi semangat para guru dalam menunaikan kewajibannya sebagai pendidik anak bangsa.

Pandemi Covid 19 ternyata tidak memadam semangat pahlawan tanpa tanda jasa itu, namun justeru semakin menyalakan obor perubahan. Mereka menginginkan sebuah perubahan yang besar bagi masa depan nusa dan bangsa.

"Selamat Hari Guru Nasional 2021, sekaligus HUT PGRIke-76," ujar Wabup membacakan pidato Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem A. Makarim ketika jadi Inspektur Upacara Hari Guru di Painan, Senin (29/11).

Upacara dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), pengurus PGRI. Pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta kepala perangkat daerah.

Wabup melanjutkan, pemerintah menyadari, 2021 adalah tahun terberat, penuh dengan ujian. Pandemi tidak hanya memorak porandakan sektor kesehatan, tapi turut berimbas pada ekonomi dan pendidikan.

Pemerintah pun sangat menyadari, para guru mulai dari Sabang sampai Merauke terpukul secara ekonomi, kesehatan dan juga terpukul secara bathin. "Kami sadar, kita semua kini tengah tersandung dengan adanya pandemi," sebutnya.

Namun, bagi para guru sandungan itu bukan berati hambatan yang harus membuat mereka berhenti mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan tujuan negara, yakni turut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Suka atau tidak, para guru terpaksa harus menyederhanakan kurikulum belajar untuk memastikan murid tidak dalam tekanan, meski menangis melihat anak didiknya belajar dalam tekanan.

Murid kian hari semakin bosan, kesepian dan bahkan nyaris kehilangan kedisiplinan. Guru tak mau melihat peserta didik mereka ketinggalan pelajaran, walau harus datang ke dari rumah murid yang satu ke rumah murid yang lainnya.

"Guru mau tidak mau musti mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal," tutur Wabup.

Karena itu, guru Se-Indonesia menginginkan pemimpin sekolah berpihak terhadap murid, bukan pada birokrasi. Guru menginginkan kemerdekaan berinovasi tanpa dijajah keseragaman.

Sejak pertama dicetuskan, merdeka belajar kini berubah dari kebijakan jadi gerakan. Penyederhanaan kurikulum sebagai salah satu kebijakan merdeka belajar berhasil melahirkan ribuan inovasi pembelajaran.

Sementara di Pesisir Selatan, lanjut Wabup, pemerintah kabupaten selama 5 tahun ke depan menjadikan pengembangan sumber daya manusia sebagai arus utama dalam pembangunan.

Masyarakat tidak hanya sebagai subjek pembangunan, namun sekaligus jadi objek pembangunan. Tanpa sumber daya manusia yang mumpuni, sulit bagi daerah lepas dari berbagai ketertinggalannya.

Salah satu program utamanya adalah melalui program pendidikan gratis dan peningkatan kapasitas para guru. "Insya Allah, untuk pendidikan gratis telah kami mulai dari tahun ajaran 2021-2022," tutup Wabup.