Kominfo panen raya padi di Talamau Pasbar melalui gerakan petani digital 4.0

id berita pasaman barat,berita sumbar,petani

Kominfo panen raya padi di Talamau Pasbar melalui gerakan petani digital 4.0

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Ekonomi Digital melakukan panen raya padi dengan gerakan petani digital 4.0 melalui pemanfaatan alat sensor tanah dan cuaca di Timbo Abu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Kamis. (Antarasumbar/Altas Maulana)

Seperti suhu udara, curah hujan, arah angin, kelembapan tanah, suhu tanah, PH tanah, hingga electrical conductivity,
Simpang Empat (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Ekonomi Digital melakukan panen raya padi dengan gerakan petani digital 4.0 melalui pemanfaatan alat sensor tanah dan cuaca di Timbo Abu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat, Kamis.

"Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis pada setiap rantai nilai pertanian melalui pemanfaatan teknologi digital yang menargetkan petani dengan komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung serta hortikultura seperti cabai dan bawang merah," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (APTIKA) Gerakan Petani Digital 4.0, Semuel Abrijani P di Simpang Empat, Kamis.

Menurutnya pada 2021 program ini dilaksanakan di beberapa lokasi yaitu Kabupaten Lombok Tengah, Pasaman Barat, dan Malang," katanya.

Ia mengatakan Gerakan Petani Digital 4.0 di Pasaman Barat telah diimplementasikan sejak pertengahan 2021 di Kecamatan Talamau.

Kegiatan ini, katanya memfokuskan pada pemanfaatan teknologi digital dalam rantai nilai budidaya melalui pemanfaatan alat sensor tanah dan cuaca yang dapat memberikan informasi lingkungan pertanian secara real time.

"Seperti suhu udara, curah hujan, arah angin, kelembapan tanah, suhu tanah, PH tanah, hingga electrical conductivity," katanya.

Parameter itu, menurutnya dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan tanaman secara lebih presisi sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktifitas hasil panen.

Ia menyebutkan adapun rangkaian program ini dimulai sejak pemasangan alat Internet of Things (IoT) sensor tanah dan cuaca.

Pendampingan petani dalam penggunaan teknologi digital, hingga pengambilan baseline data pertanian setempat untuk bisa membantu memberikan rekomendasi tindakan yang diperlukan.

Seperti jumlah air yang diperlukan tanaman, jenis pupuk yang dibutuhkan hingga rekomendasi waktu pemupukan (Good Agriculture Practice).

Upaya ini dilakukan, katanya sesuai arahan Presiden Republik Indonesia pada Agustus 2020 tentang peningkatan infrastruktur digital, transformasi digital di sektor-sektor strategis, percepatan integrasi pusat data nasional, kebutuhan SDM talenta digital, dan skema regulasi pembiayaan transformasi digital.

Ia menyebutkan Gerakan Petani Digital 4.0 terselenggara atas kerjasama yang baik dari berbagai stakeholder seperti Kementerian Pertanian, Pemkab Pasaman Barat, akademisi, Startup Digital, dan peran serta aktif dari petani daerah setempat.

"Besar harapan saya bahwa program ini dapat dilakukan bersama-sama oleh seluruh pihak. Dengan komitmen untuk menciptakan ekosistem pendukung implementasi teknologi digital sektor pertanian yang berkelanjutan," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kominfo Pasbar, Edy Murdani mengatakan bahwa Pasaman Barat merupakan satu tiga wilayah yang ditetapkan untuk panen raya.

"Di era digitalisasi saat ini, mau tidak mau kita harus berurusan dengannya. Dengan aplikasi atau alat petani bisa mencek kesuburan tanah," katanya.

Ia berharap dengan program ini, Talamau bisa panen tiga kali dalam setahun karena selama ini sudah maju dari satu kali setahun menjadi dua kali. Sekarang dengan program ini bisa tiga kali setahun.

Turut hadir perwakilan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Rachmat selaku Koordinator Padi Irigasi dan Rawa, Kepala Bidang Penyuluhan Pasaman Barat serta pakar pertanian dari Universitas Muhammadiyah Bandung, Widhi Netraning Pertiwi.