Padang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang memaparkan penyebaran sekolah yang ada di Padang terutama SMP tidak merata dengan permukiman warga menyebabkan ada kecamatan yang punya banyak sekolah dan ada kecamatan yang hanya punya satu SMP saja.
"Di daerah timur Kota Padang penduduknya padat, ada banyak keluarga baru dan pertambahan penduduk tinggi, sementara sekolah pertumbuhan lambat sehingga diperlukan sekolah baru dan ruang kelas baru untuk meningkatkan daya tampung," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang, Habibul Fuadi di Padang, Kamis.
Menurut dia akibat gempa yang terjadi di Padang pada September 2009 dan potensi tsunami menyebabkan terjadinya perubahan pola permukiman warga.
"Dulu banyak warga yang memilih tinggal di Padang Barat, Padang Timur, namun setelah gempa ada banyak eksodus, keluarga muda memilih menetap ke arah timur kota Padang," ujarnya.
Sementara pada sisi lain jumlah sekolah yang ada jumlahnya tetap dan salah satu solusi untuk memenuhi ketersediaan sekolah di bagian timur Padang adalah membuat proyeksi sekolah baru diawali dengan membuka kelas filial terlebih dahulu.
Ia menyampaikan saat ini di Kecamatan Pauh yang saat ini hanya ada satu SMP negeri dan untuk itu sudah dibuka kelas filial.
"Kami sudah merencanakan untuk membuat SMP baru di Pauh dan pada 2022 mulai membeli lahan," katanya.
Habibul mengakui untuk mendapatkan lahan yang pas guna membangun SMP juga terbilang sulit.
"Alokasi pembelian tanah pada 2020 masih ada sampai saat ini anggarannya, lokasi lahan sudah ada yang punya sudah mau menjual ternyata terikat oleh tata ruang sehingga batal," ujarnya.
Sementara di Kecamatan Kuranji masyarakat juga menyampaikan aspirasi agar dibangun SMP baru dan sudah diproyeksikan juga dibangun SMP negeri.
Termasuk di Kecamatan Koto Tangah tepatnya di Tunggul Hitam yang pada tahun ini sudah pematangan lahan dan 2022 akan segera dibangun.
Sebaliknya, lanjut dia di Kecamatan Bungus Teluk Kabung saat ini terjadi kekurangan murid karena sedikitnya keluarga baru yang mau pindah ke sana.
Ia menyampaikan pada kurun 2019-2024 Pemkot Padang menargetkan pembangunan 500 ruang kelas baru namun pada 2020 awalnya sudah dianggarkan kemudian direfokusing sebagai dampak dari pandemi COVID-19.
"Saat ini baru 38 ruang kelas baru yang sudah terbangun sejak 2019 dan sisanya akan dikejar hingga 2024," kata dia.
Disdik : Sebaran sekolah dengan permukiman warga tidak merata di Padang
Dulu banyak warga yang memilih tinggal di Padang Barat, Padang Timur, namun setelah gempa ada banyak eksodus, keluarga muda memilih menetap ke arah timur kota Padang,