Ekonomi Sumbar triwulan III 2021 tumbuh 3,32 persen

id berita padang,berita sumbar,bps

Ekonomi Sumbar triwulan III 2021 tumbuh 3,32 persen

Tangkapan layar Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati. (Antarasumbar/Ikhwan Wahyudi)

Sejak triwulan III 2020 hingga triwulan III 2021 ekonomi Sumbar kecenderungannya mengalami kenaikan setelah sebelumnya sempat mencapai minus 5,50 pada triwulan II 2020,
Padang (ANTARA) - Memasuki triwulan III 2021 ekonomi Sumatera Barat (Sumbar) tumbuh 3,32 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dan meningkat 2,18 persen dibandingkan triwulan sebelumnya berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.

"Sejak triwulan III 2020 hingga triwulan III 2021 ekonomi Sumbar kecenderungannya mengalami kenaikan setelah sebelumnya sempat mencapai minus 5,50 pada triwulan II 2020," kata Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati di Padang, Jumat.

Menurut dia dilihat dari lapangan usaha sektor yang tumbuh paling tinggi adalah industri pengolahan sebesar 13,36 persen, jasa kesehatan 8,67 persen, pengadaan listrik dan gas 8,08 persen.

Sebaliknya ada lima lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu administrasi pemerintahan minus 13,69 persen, penyediaan akomodasi minus 3,24 persen, transportasi dan perdagangan minus 2,79 persen, informasi dan komunikasi minus 1,44 persen dan jasa pendidikan minus 0,02 persen.

Sementara berdasarkan struktur Pendapatan Domestik Regional Bruto maka penopang tertinggi pertumbuhan ekonomi Sumbar masih sektor pertanian sebesar 22,04 persen, perdagangan 15,77 persen, konstruksi 10,14 persen.

Herum memaparkan pada triwulan III 2021 terjadi peningkatan produksi tanaman perkebunan khususnya kelapa dan sawit dibandingkan triwulan sebelumnya.

Kemudian juga terjadi peningkatan permintaan hewan ternak pada Idul Adha, hasil kehutanan yaitu kayu bulat dan produksi hasil perikanan.

Pada sektor perdagangan di triwulan III 2021 terjadi peningkatan perdagangan mobil baik pribadi dan dinas hingga perdagangan besar dan eceran seiring dengan meningkatkan aktivitas perdagangan daring dan pusat perbelanjaan.

Sedangkan pada sektor konstruksi peningkatan pertumbuhan didorong oleh pelaksanaan kembali pembangunan jalan tol yang sempat terhenti.

Lalu pembangunan jalan lintas tengah Sumatera pada ruas Muaro Kalaban-Kiliran Jao serta realisasi pengadaan semen yang meningkat 27,96 persen.

Sebaliknya sektor transportasi mengalami penurunan pada triwulan III 2021 karena angkutan udara, kereta api hingga penyeberangan laut mengalami penurunan penumpang akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

Selanjutnya lapangan usaha industri pengolahan tumbuh 4,60 persen didorong oleh peningkatan produksi CPO yang signifikan, peningkatan permintaan hasil olahan kayu, hingga pakaian jadi dan tenun.

Dengan demikian sumber pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan III 2021 secara keseluruhan ditopang oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebagai penopang tertinggi.

Pada sisi lain dilihat dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi Sumbar ditopang oleh ekspor dan impor.

Ekspor nonmigas meningkat seiring dengan peningkatan nilai dan volume komoditas utama seperti CPO, garam, belerang, kapur, karet dan lainnya.

Ia menambahkan Sumatera Barat menyumbang 6,73 persen terhadap perekonomian di Sumatera dan 1,48 persen secara nasional.

"Sumbar masuk urutan ke-6 di Sumatera dibandingkan provinsi lain dengan pertumbuhan tertinggi Bangka Belitung," ujarnya.