Simpang Empat (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat menekankan agar pengawasan di daerah perbatasan ditingkatkan mengantisipasi peredaran narkoba menuju daerah itu.
"Kepada seluruh jajaran terutama Polsek di perbatasan agar meningkatkan patroli pengawasan agar narkoba tidak begitu mudah masuk Pasaman Barat," tegas Kepala Polres Pasaman Barat, AKBP M. Aries Purwanto di Simpang Empat, Selasa.
Ia mengatakan secara geografis, bagian utara Pasaman Barat berbatasan langsung dengan Madina, Sumatera Utara (Sumut) yang sangat rawan dijadikan perlintasan peredaran narkoba.
"Ini tidak bisa dibiarkan dan pengawasan melalui razia dan patroli terus kita tingkatkan. Baik di daerah perbatasan Ranah Batahan maupun di Talu Kecamatan Talamau," katanya.
Ia meminta kepada jajaran Polsek yang berada di daerah perbatasan seperti Ranah Batahan dan Talamau agar meningkatkan pengawasan melalui razia dan patroli.
Ia mengajak semua pihak bersama-sama menekan peredaran narkotika di Pasaman Barat. Sebab, tanpa dukungan dari semua pihak tidak mungkin tercapai pemberantasan narkoba sesuai program Kapolri.
Dari sejumlah kasus yang terungkap, pada umumnya pengakuan para tersangka mereka membawanya dari Sumut untuk diedarkan di Pasaman Barat dan Sumbar khususnya.
Hingga semester satu 2021 ini sudah ada 23 kasus dengan 26 orang tersangka penyalahgunaan narkoba Dari 26 tersangka itu pihaknya mengamankan barang bukti sabu sebanyak 157,40 gram ganja kering 5,374,3 gram dan ganja tanaman sebanyak 28 batang.
Polisi perketat pengawasan daerah perbatasan Pasaman Barat, untuk apa....?
Pemkab Pasaman Barat bersama Polres dan BNNK memusnahkan barang bukti narkoba yang diamankan beberapa waktu lalu. Kapolres meminta jajarannya perketat daerah perbatasan antisipasi masuknya narkoba. (Antarasumbar/Altas Maulana)
Kepada seluruh jajaran terutama Polsek di perbatasan agar meningkatkan patroli pengawasan agar narkoba tidak begitu mudah masuk Pasaman Barat,
