Pemkab Pessel Tetapkan Basis Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

id berita sumbar,berita pessel,covid pessel,ekonomi pessel

Pemkab Pessel Tetapkan Basis Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, Rusma Yul Anwar. (dok.humas)

Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar mengungkapkan telah menetapkan basis-basis dalam rancangan pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi Covid-19.

Bupati Rusma Yul Anwar, menegaskan perangkat daerah segera melaksanakan rancangan yang telah dibuat, mengingat bersarnya dampak pandemi terhadap perekonomian daerah. Dalam rentang waktu 2 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Pessel jatuh ke titik terendah.

"Ya, selama 2020 terjadi kontraksi sangat dalam, sehingga perlu menjadi perhatian serius," ujar bupati seperti dikutip Antara dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 di Painan, Selasa (26/10).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rentang waktu 2 tahun terakhir, kinerja pertumbuhan ekonomi Pessel turun drastis. Pada 2019 hanya mampu tumbuh 4,78 persen, atau turun dari periode sebelumnya yang sebesar 5,35 persen.

Trend penurunan kembali berlanjut pada 2020. Bahkan terctat pertumbuhan paling rendah sepanjang sejarah, -1,11 persen. Pandemi, lanjut bupati, memang berdampak sangat parah terhadap perekonomian, tak hanya daerah, tapi juga secara nasional.

Kondisi tersebut turut diperparah dengan adanya dampak dari luar, yakni perang dagang antara China dengan Amerika Serikat yang sampai kini belum kunjung usai. Hal itu memicu perlambatan terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi secara global.

"Termasuk daerah. Betapa tidak, Indonesia memakai sistem ekonomi terbuka dan ikut terpengaruh dampak perekonomian dunia," terang bupati.

Bupati menegaskan, keadaan seperti itu harus segera diatasi, sehingga tidak terpuruk lebih dalam lagi. Resesi yang kini terjadi jangan sampai mengarah menjadi depresi.

Seluruh perangkat daerah sektor ekonomi hendaknya mencari formula paling tepat untuk membangkitkan geliat ekonomi lokal. Berbagai kebijakan dan strategi yang telah dibuat secepatnya dilaksanakan.

Perlambatan jangan sampai memperburuk angka kemiskinan. Selama 2020, angka kemiskinan Pessel kembali bertambah. Demikian juga halnya dengan jumlah pengangguran terbuka yang semakin panjang.

"Ini yang paling parah. Lonjakannya sangat tinggi, dari 5,8 persen, kini meningkat jadi 7 persen," terang bupati.

Secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Yozki Wandri menyampaikan, guna pemulihan ekonomi pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah strategi.

Pemerintah daerah menjadikan sumber daya primer sebagai basis pergerakan, dengan mengandalkan sektor pertanian dan usaha rakyat pada komoditi yang layak bisnis, melalui strategi inovasi.

"Jadi, ada pemberian nilai tambah. Kita perkuat dari sisi hilirnya, sehingga produk yang dihasilkan bernilai lebih tinggi," tuturnya.

Kemudian mengembangkan perdagangan dan pasar lokal. Menerapkan teknologi informasi serta mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk koperasi dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Begitu juga dengan Badan Usaha Milik Nagari (BUMN-nag/des). Gejala membaik itu mulai nampak sejak awal tahun ini, seiring positifnya kinerja ekonomi nasional," tutupnya.