Federasi Serikat Pekerja BUMN Peduli Permasalahan Bangsa

id Federasi Serikat Pekerja BUMN Peduli Permasalahan Bangsa

Palembang, (Antara) - Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara Abdul Latif Algaff mengatakan, organisasi pekerja BUMN ini sangat peduli atas permasalahan bangsa yang belum dapat terselesaikan dengan baik. "Walaupun pekerja BUMN secara umum sudah berada pada taraf kehidupan yang cukup baik bahkan ada yang mencapai posisi di atas rata-rata yang hidupnya sangat nyaman, kami masih memiliki kepedulian atas permasalahan bangsa dan kesulitan dialami masyarakat," kata Algaff pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (FSP BUMN), di Palembang, Kamis. Menurut dia, permasalahan bangsa yang hingga kini masih perlu dicarikan solusinya, antara lain transportasi publik dan konektivitas pengembangan antarwilayah. Masalah kemacetan arus lalu lintas akibat belum tersedia transportasi publik yang baik seperti di ibu kota negara Jakarta, menjadi perhatian pekerja BUMN sehingga akan terus diupayakan solusinya. Kemacetan lalu lintas kondisinya semakin parah dan terus meluas hingga ke kota-kota sekitarnya seperti Bandung, bahkan juga terjadi di kota besar lainnya di Pulau Jawa serta Pulau Sumatera dan wilayah lain yang mengalami perkembangan ekonomi cukup baik. Permasalahan tersebut yang belum ada tanda-tanda segera berakhir, mendorong FSP BUMN dalam Rakernas di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan berupaya memberikan kontribusi memecahkan permasalahan tersebut dengan menggelar seminar nasional yang mengangkat tema "Transportasi Publik dan Konektivitas Pengembangan Antarwilayah," ujarnya. Menurut Algaff, dari seminar itu diharapkan anggota FSP BUMN yang bekerja di perusahaan penyedia jasa transportasi publik akan termotivasi melakukan inovasi dan membuat program-program unggulan. Selain itu pula, bagi pekerja BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur dapat mewujudkan wacana konektivitas pengembangan antarwilayah, dengan membangun jalan bebas hambatan atau jalan tol yang berkualitas baik serta membangun jembatan. Dalam kaitan konektivitas antarwilayah, upaya pembangunan jembatan dari Bakauheni di Lampung ke Merak Provinsi Banten yang bisa mengintegrasikan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa, diharapkan bisa segera diwujudkan oleh teman-teman BUMN, kata dia pula. Salah seorang pejabat Kementerian Koordinator Perekonomian Luki Eko Budianto pada kesempatan itu menyatakan, tema yang dibahas dalam seminar dan rapat kerja nasional FSP BUMN sangat sesuai dengan program yang digagas Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Sumbangan pemikiran dari pekerja BUMN ini diharapkan program percepatan pembangunan dan pengembangan ekonomi nasional bisa berjalan dengan baik untuk mendorong masyarakat terus berkembang dan semakin makmur, serta dapat mengurangi dominasi Pulau Jawa, katanya. Rakernas FSP BUMN di Palembang berlangsung 27--29 Juni 2013, diikuti 130 peserta dari 70 serikat pekerja BUMN, seperti Serikat Pekerja Perum LKBN Antara, Serikat Pekerja PTPN, Serikat Pekerja Bukit Asam, Serikat Pekerja Kereta Api, Serikat Pekerja Garuda, Serikat Pekerja Jasa Marga, dan Serikat Pekerja Jamsostek. (*/sun)