Ancaman COVID-19 harus direspon dengan cepat, ini langkah-langkahnya menurut Bupati Pessel

id berita pesisir selatan,berita sumbar,covid

Ancaman COVID-19 harus direspon dengan cepat, ini langkah-langkahnya menurut Bupati Pessel

Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar. (Antarasumbar/HO-Humas Pemkab Pesisir Selatan)

Sampai saat ini ancaman COVID-19 baik tingkat global maupun nasional masih tinggi sehingga dibutuhkan respon cepat untuk mencegah penularannya,
Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar menyebut bahwa ancaman COVID-19 harus direspon dengan cepat untuk mencegah penularan berkelanjutan.

"Sampai saat ini ancaman COVID-19 baik tingkat global maupun nasional masih tinggi sehingga dibutuhkan respon cepat untuk mencegah penularannya," kata Rusma saat membuka acara pertemuan koordinasi dan evaluasi kegiatan tes lacak isolasi pencegahan dan pengendalian wabah COVID-19 di Painan, Kamis.

Selain itu, lanjutnya juga diperlukan langkah-langkah strategis untuk mempercepat pencegahan dan pengendalian COVID-19.

"Langkah strategis dapat dilakukan dengan mempercepat dan meningkatkan kapasitas pemeriksaan, pelacakan, karantina, dan isolasi," jelasnya.

Hingga saat ini pemkab juga terus melakukan langkah lainnya yakni dengan terus menyosialisasikan akan pentingnya memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, serta memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi.

Ia menyebut, Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 cukup tinggi.

Salah satunya ditemukan pada 6 Agustus 2021 yaitu sebanyak 155 kasus konfirmasi COVID-19, dan hingga 13 Oktober 2021 jumlah total kasus terkonfirmasi positif di daerah setempat tercatat sebanyak 3.993 kasus.

Jumlah kasus meninggal dunia sebanyak 153 kasus, dan jumlah kasus sembuh sebanyak 3.802 orang atau 92,22 persen, sementara jumlah kasus aktif yaitu kasus yang masih dirawat dan isolasi mandiri sebanyak 38 orang atau 0,95 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan, Satria Wibawa mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas surveilans, atau penanggungjawab tes lacak isolasi di puskesmas dalam rangka percepatan kegiatan pencegahan dan pengendalian COVID-19.

Selanjutnya, diharapkan terbangunnya koordinasi yang baik pada pelaksanaan kegiatan tes lacak dan isolasi pencegahan dan pengendalian wabah COVID-19.

"Pertemuan ini diikuti sebanyak 40 orang peserta, mereka terdiri dari petugas puskesmas sebanyak 20 orang, petugas pelacak 10 orang, petugas Dinas Kesehatan, panitia dan narasumber 10 orang," katanya lagi.